KALTIM – Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) Bidang Infrastruktur dan Investasi, Sukriansyah S Latief, menggelar kunjungan kerja (kunker) ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu, (3/10/2021).

Baca Juga : Wapres Sampaikan Orasi Ilmiah di UNU Kaltim

Dalam kunker ini, Sukriansyah meninjau langsung ke ‘titik nol’, rencana lokasi dibangunnya Istana Presiden RI dan Wakil Presiden.

Setelah itu, dalam rangkaian kunker ini, ia melakukan kunjungan ke proyek strategi nasional pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Kaltim setelah berkunjung ke Kantor Gubernur Kaltim dan bertemu pejabat daerah Kaltim.

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi beserta jajarannya menerima langsung kunjungan Stafsus Wapres RI bidang Infrastruktur dan Investasi, Sukriansyah S. Latief dan Prof. Mohamad. Nasir, Stafsus Wapres bidang Reformasi Birokrasi, Prof. M. Nasir di Ruang Tepian I Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim.

Wagub Hadi Mulyadi, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Stafsus Wapres RI dan rombongan di kota Samarinda.

Dalam pertemuan tersebut, Wagub juga menyampaikan, terkait pelayanan publik dalam konteks perizinan (investasi), Kaltim mengeluarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) terbanyak di seluruh Indonesia yaitu 85 ribu NIB, artinya proses perizinan berjalan dengan baik dan untuk perizinan terkait UMKM masuk 10 besar dari NIB yang dikeluarkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk UMKM. Artinya apa yang diingini oleh Bapak Wakil Presiden terkait dengan penggerakan UMKM telah dilakukan dengan baik oleh Kaltim.

Wagub mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat Kaltim sangat berterima kasih kepada Pemerintah ketika memutuskan memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim.
Ia yakin, ketika IKN dipindah ke Kaltim akan terjadi pemerataan keuangan pemerintah pusat dan daerah termasuk pembangunan khususnya Jawa dan luar Jawa.

Sementara Stafsus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi, Sukriansyah menyebutkan tujuan kunjungan kerjanya kali ini, untuk mengetahui perkembangan Proyek Strategis Nasional, khususnya pembangunan Bendungan Sepaku Semoi.

“Bendungan ini diharap bisa menjadi penyangga air bersih atau air baku Ibu Kota Negara (IKN) baru. Mudah-mudahan pembangunan infrastruktur penyangga Ibu Kota Negara baru dapat secepatnya terlaksana di Kaltim,” katanya.

Diketahui, Bendungan Sepaku Semoi memiliki luas genangan sekitar 280 Ha dengan ketinggian 25 meter dari pondasi dan membentang sepanjang 450 meter.

Dalam laporan yang ada, pembangunan bendungan ini dimulai sejak penandatangan kontrak, yakni 27 Juli 2020 dan berakhir pada 31 Desember 2023 mendatang.

Menurut Sukriansyah, progres pembangunan bendungan ini sudah cukup baik, walau masih ada beberapa kendala teknis lapangan yang ditemui.

Dia berharap, kendala-kendala tersebut bisa diatasi dengan cepat dan menekankan agar pihak stakeholder terus melakukan koordinasi dalam setiap tahapan dan bisa rampung sesuai dengan rencana kerja yang ada.