WATAMPONE – Pertemuan Wija Puatta La Pa Tau Matanna Tika Di Bone yang digelar di Watampone, 21-22 November 2021, menyepakati beberapa poin yang akan menjadi agenda organisasi Wija La Patau Matanna Tikka sebagai raja Bone yang ke-16.

Baca Juga: Pertemuan Akbar Keturunan Raja Bone XVI Hadirkan Pameran Benda Pusaka dan Pentas Seni Budaya

Setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi pembicaraan dalam rapat Steering Committee yang beranggotakan tujuh orang itu terkait dengan pelestarian kebudayaan, dan organisasi wija La Patau Matanna Tikka dan keberlanjutan pertemuan antar wija kedepan.

Ketua Panitian Pertemuan Wija Puatta La Pa Tau Matanna Tika, Andi Bau Irman Mappanyukki, menjelaskan jika pemajuan kebudayaan di Kabupaten Bone merupakan bagian penting dari kebudayaan nasional.

Oleh karena itu, menurutnya diperlukan 4 langkah strategis untuk mewujudkan itu, yakni dengan perlindungan, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan organisasi untuk kesejahteraan masyarakat.

Lanjut Andi Bau, menuturkan, jika ada beberapa potensi budaya misalnya yang diprioritaskan pengembangannya seperti, Bone Geo Park yang bisa menjadi wahana/wadah pendidikan, pelestarian, konservasi alam dan budaya, serta pariwisata.

“Ini diperlukan langkah konkrit untuk mewujudkannya oleh pemerintah dan stakeholder lainnya. Semua harus terlibat dan saling mendukung,” katanya.

Para wija Puatta La Patau yang tersebar di seluruh dunia, menurutnya adalah merupakan aset penting bagi Sulawesi Selatan (Sulsel) khususnya dan Indonesia pada umumnya, sehingga kedepan organisasi yayasan menjadi penting untuk dibentuk.

“Inilah mengapa dipandang perlu adanya sebuah wadah untuk menghimpun seluruh potensi wija dalam sebuah organisasi yayasan yang berbadan hukum (legal formal).Untuk keberlanjutan (sustainability) silaturrahmi antar wija maka diperlukan pertemuan berkala,”katanya.

Dalam rapat tersebut juga disepakati pertemuan berikutnya akan digelar di Kabupaten Soppeng, dimana penyelengganya adalah anggota Yayasan La Patau yang berdomisili di Kabupaten Soppeng dan diharapkan agar berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Sementara Koordinator Steering Committee , Sapri Pamulu menyebutkan, dalam Tudang Sipulang hal-hal penting lain yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Bone adalah perlunya revitalisasi dan penguatan Lembaga Adat.

“Pembentukan Pusat Kebudayaan Eks La Patau Heritage Centre untuk mendukung program 10 (Sepuluh) objek pemajuan kebudayaan dan mencermati kemajuan potensi daerah Kabupaten Bone, maka penting untuk memikirkan kembali pemekaran Kabupaten Bone; Watampone 20 November 2021 Steering,” terangnya.

Baca Juga: Bupati Bone Sebut Ilham Azikin Pemimpin Masa Depan

Berikut adalah nama-nama Steering Committee pada kegiatan tersebut:

1. Ir. Sapri A. Pamulu, PhD Koordinator
2. Dr. Andi Singkerukka, SH Anggota
3. Ir. H. Andi Promal Pawi, M.Si Anggota
4. Dr. Andi Muhammad Akhmar, SS, M.Hum Anggota
5. Prof. Ir. Muhammad Yusuf, S.Pt, PhD, IPU Anggota
6. Prof. Dr. Andi Kasmawati, M.Hum Anggota
7. Drs. H. A. Ahmad Saransi, M.Si Anggota

TONTON JUGA