Ia berharap, ruang publik atau pusat perbelanjaan lain dapat mengadaptasi apa yang dilakukan manajemen NIPAH tersebut. Sebab, olahraga, bukan hanya urusan pemerintah.

“Beberapa cabor disiapkan tempat berlatih (venue) di Nipah Mall seperti anggar, karate, panahan, dan basket. Nipah termasuk mall yang adaptif terhadap kebutuhan berolahraga. Mall ini telah membantu Pemerintah dalam membudayakan dan pemassalan olahraga di tengah-tengah masyarakat. Sehingga Gubernur patut mengapresiasi dengan memberikan penghargaan,” tutur Arwin.

MaRI dan NIPAH kembali beroperasi dari pukul 10.00 pagi hingga 20.00 malam dengan beberapa persyaratan.

Pengunjung di area mal diizinkan dengan kapasitas 50%. Kapasitas tenant food and beverages 25% untuk makan di tempat. Setiap meja makan dikhususkan untuk 2 orang pengunjung saja.

Satu hal yang menjadi perhatian khusus, pengunjung yang diperbolehkan untuk mengakses area mal berusia 17-20 tahun, dan telah melakukan vaksin minimal dosis pertama.

Sebelum memasuki area mal, pengunjung wajib mengunduh aplikasi Peduli Lindungi. Setelah itu, pengunjung harus memasukkan data diri, dan memindai kode di setiap akses mall yang disediakan.

Pengunjung akan mendapatkan tiga jenis informasi sesuai dengan status vaksin masing-masing. Status berwarna merah berarti belum divaksin, dan tidak dapat memasuki area mal, sedangkan warna kuning, dan hijau dapat mengakses dan memasuki area MaRI dan NIPAH.

NIPAH berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam menekan kasus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat antara lain, wajib mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh pada seluruh akses dan pengunjung wajib mengenakan masker selama berada di area mal.

Desinfeksi rutin juga telah konsisten diterapkan di seluruh area. Pelayanan parkir kini telah menggunakan sistem touchless sehingga lebih aman dan nyaman bagi pengunjung setia.