Jakarta – Akibat insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kasdam XVII/Cenderawasih Brigadir Jenderal Bambang Trisnohadi mengatakan bakal mengerakkan pasukan di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.(17/9).

Baca juga: Papua: IDI Minta Pemerintah Tarik Nakes ke Tempat Aman

Bambang mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan 1 peleton, sekitar 30 personel, dari Yonif 751 dan Satgas Pamtas 403.

“Kami kirimkan penguatan 1 peleton, sekitar 30 personel, dari Yonif 751 dan Satgas Pamtas 403,” ujarnya.

Ia menjelaskan pasukan tambahan ini nantinya bakal bergabung dengan Polri di Satgas Nemangkawi yang telah bergerak sejak Oksibil ke Kiwirok. Di sana, mereka akan menjaga wilayah Kiwirok yang sempat hancur setelah penyerangan.

“Perintahnya kami bersama jajaran Polri segera mengamankan wilayah Kiwirok Komplek, sekaligus kita melakukan pengejaran. Kita akan tangkap hidup atau mati mereka yang bertanggung jawab,” kata Bambang.

Penyerangan di Kiwirok menyebabkan seorang prajurit Satgas Pamtas Yonif 403/WP tertembak. Di lain waktu KKB juga telah menyerang tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kiwirok.

Dari data yang di temukan 11 tenaga kesehatan yang diserang oleh KKB pada saat kejadian. Sembilan di antaranya telah dievakuasi dan beberapa luka yang diduga bekas penganiayaan dan penyiksaan, Satu orang suster bernama Gabriela Meilani ditemukan meninggal di dasar jurang dan belum berhasil dievakuasi, kemudian Satu orang lagi yaitu tenaga kesehatan Satgas Sehat dan Cerdas bersama Geral Sukoi yang hingga saat ini masih hilang.