Makassar – OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kembali merilis perkembangan perbankan di Sulawesi Selatan posisi Oktober 2021 tumbuh positif.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah OJK Sulampua, Nurdin Subandi di jurnalist update bertema “Perkembangan Perbankan di Sulawesi Selatan” di Kopi Cinta Cak Har, Makassar, Selasa, (14/12/2021).

Nurdin Subandi mengungkapkan perkembangan perbankan di Sulsel ini karena  ditopang  fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman.

“Industri perbankan masih tumbuh positif dengan kinerja intermediasi perbankan yang tetap tinggi,” katanya.

Nurdin memaparkan hingga saat ini dengan posisi Oktober 2021, share Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit  Perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan terhadap nasional masing-masing 1,23%, 1,52% dan 2,21%.

Adapun total aset perbankan di Sulsel posisi Oktober 2021 tumbuh  4,92% yoy dengan nominal mencapai Rp160,00 triliun, penghimpunan dana pihak  ketiga tumbuh 4,64% dengan nominal 111,83 triliun dan penyaluran kredit tumbuh  4,21% yoy dengan nominal 127,32 triliun.

Juga aset perbankan di Sulawesi Selatan posisi Oktober 2021 di tengah kondisi pandemi  mampu tumbuh 4,92% secara yoy, disertai indikator fungsi intermediasi (LDR) yang  cukup tinggi 112,45%, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga sebesar  2,69%.