LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia konsisten mendorong pertanian SRI (System of Rice Intensification) Organik di area pemberdayaan.

Sejak 2015, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menerapkan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik di sejumlah area pemberdayaan.

Baca Juga : Melalui “Gebrakan UMKM”, PT Vale Dukung Pemasaran Produk Lokal

Salah satunya berlokasi di wilayah Mahalona Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur dengan total lahan seluas 20 hektare yang terbagi di empat desa, yaitu Desa Libukan Mandiri, Desa Buangin, Desa Mahalona, dan Desa Tole.

PT Vale Konsisten Dorong Pertanian SRI Organik di Area Pemberdayaan
Foto: Dokumen Istimewa.
PT Vale Konsisten Dorong Pertanian SRI Organik di Area Pemberdayaan
PT Vale juga mendukung penyediaan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang efisiensi dalam pengelolaan pertanian, antara lain tiga unit mesin combine, alat penyiangan manual dan mesin, lantai jemur, mesin chopper, dan gudang mesin pengeringan gabah. Foto: Dok. Istimewa.

Pada Rabu, 5 Januari 2022, Kelompok Tani (KT) Harapan Mulya di Desa Libukan Mandiri melakukan panen raya atas hasil budi daya padi varietas Mentik Susu di lahan seluas 3 hektare. Musim panen kali ini merupakan yang ke-12 sejak penerapan PSRLB dan sudah berlangsung sejak akhir Desember 2021. Adapun rata-rata produksi pada musim ini mencapai 7,8 ton gabah per hectare.

Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale, Ardian Indra Putra menuturkan, PT Vale konsisten dalam membina dan mendampingi petani di area pemberdayaan selama 7 tahun terakhir, dengan dibantu oleh Yayasan Aliksa selaku fasilitator SRI Organik serta dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pertanian.

“Di balik operasional yang ekstraktif, kami sangat peduli untuk terus mempromosikan praktik budi daya pertanian ekologis terpadu melalui metode SRI Organik. Bahkan, berdasarkan sertifikasi INOFICE yang diterima Petani binaan, pertanian organik terbukti mampu menjaga kualitas tanah sehingga tidak mudah terdegradasi, termasuk menghemat biaya konsumsi pupuk ataupun perstisida. Hal ini juga sejalan dengan salah satu Nilai Perseroan, yakni menghargai planet & pembangunan berkelanjutan”, ujar Ardian.