Selain menetapkan SDI PB Soedirman, Cijantung Jakarta Selatan sebagai juara pertama, Proyek Mizu juga menetapkan SD Bontomanai Gowa (nilai konservasi air 750 liter); SDN Gunung Putri 05, Bogor (1.575 liter); SDN Periuk 6, Tangerang (2.250 liter) dan SDN Pondok Makmur, Tangerang (96 liter) sebagai juara kedua, ketiga, harapan pertama dan kedua. Para pemenang berhak mendapatkan sejumlah dana untuk digunakan mengelola inovasi konservasi air di sekolah masing-masing selama paling tidak setahun.

Kepala Sekolah SDI PB Soedirman Cijantung Jakarta Selatan, Edhy Sumarno, mengatakan apresiasi yang diberikan SGB mampu menjadi pemicu bagi sekolah untuk lebih giat lagi dalam melestarikan air bersih dan lingkungan.

“Apresiasi yang diberikan oleh Suntory Garuda Beverage menjadi pemicu bagi sekolah untuk semakin giat melestarikan air bersih dan lingkungan. Kami berharap, di masa mendatang akan lebih banyak sekolah yang mengikuti Proyek Mizu ini. Terlebih lagi, dampak konservasi air dari Proyek Mizu sangat nyata dan terukur dirasakan oleh anak-anak, guru, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah kami. Kami juga sangat bangga dengan inovasi konservasi air yang dilakukan anak-anak didik kami,” ujarnya.

KLHK RI, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI), dan Fasilitator Mizuiku sebagai dewan juri tidak hanya menilai para peserta dari jumlah penghematan air yang dihasilkan, namun menilai inovasi konservasi air secara keseluruhan, termasuk aspek dampak inovasi bagi warga sekolah dan lingkungan, kesesuaian implementasi karya inovasi dengan proposal, komitmen kerja sama warga sekolah serta presentasi karya inovasi tersebut.

Pengumuman para pemenang Proyek Mizu dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan prosesi wisuda tahunan bagi lebih dari 5.500 siswa yang telah mengikuti program pendidikan Mizuiku–Aku Cinta Air Bersih sepanjang tahun 2021.