Dengan pesatnya bertumbuhan bank sampah di Indonesia, pada tahun 2020 jumlah bank sampah telah mencapai 11.330 unit di 369 kabupaten atau kota di Indonesia. Di Kota Makassar sendiri, tercatat 673 bank sampah yang terdaftar dan selama pandemi ini hanya kurang lebih 50 persen saja yang beroperasi.

Kafiani menyampaikan meskipun demikian, kontribusi terbesar pengurangan sampah di Kota Makassar diberikan oleh bank sampah, mencapai 60 persen dari total pengurangan sampah Kota Makassar. Hal ini memperlihatkan besarnya potensi Bank Sampah yang digerakkan oleh masyarakat pada pengelolaan sampah di Kota Makassar.

“Dengan adanya bank sampah, telah terbukti bahwa sampah dapat menjadi sumber daya apabila dikelola dengan baik. Dalam hal ini, Kota Makassar masih perlu menguatkan rantai pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir dan harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam sambutan Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang ia bacakan.

Dinas Lingkungan Hidup Kota masyarakat pun sebagai instansi teknis pemerintah yang bergerak dalam sektor lingkungan hidup memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar yang telah memberikan kontribusinya kepada masyarakat dan Kota Makassar dengan memberikan pengabdian berupa pembinaan Bank Sampah Unit.

“Besar harapan kami semakin banyak pihak swasta yang turun tangan menyukseskan pengelolaan sampah di Kota Makassar. Inovasi-inovasi baru juga sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan bank sampah di Kota Makassar. Dinas Lingkungan Hidup siap berkolaborasi dan memberikan dukungan demi terwujudnya Kota Makassar yang sehat dan asri,” pungkasnya.

Senada dengan yang disampaikan pada Sambutan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Kepala UPT Bank Sampah Kota Makassar, Nasrun pun mengatakan apa yang dilakukan oleh Pertamina saat ini diharapkan dapat diaplikasikan juga oleh perusahaan lain di Kota makassar.