MAKASSAR – Sebagai upaya mewujudkan komitmen dan kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan serta meningkatkan semangat pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah di Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Makassar menyelenggarakan kegiatan rutin tahunan Bank Sampah Awards yang diadakan di Kantor Integrated Terminal Makassar, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga: Beli BBM dan Pelumas Lewat Aplikasi MyPertamina, Gratis Tiket MotoGP 2022

Pada kegiatan tersebut, turut hadir Integrated Terminal Manager Makassar Pertamina Patra Niaga, Bambang Soeprijono, Kabid Pengolahan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Kafiani, Kepala UPT Bank Sampah Kota Makassar, Nasrun, Kepala Seksi Kecamatan Ujung Tanah, Abd. Haris, Sekretaris Kelurahan Tamalabba, Herlina Aras, Manager Yayasan Peduli Negeri, Andi Nurdiansyah dan Ketua TP. PKK Kecamatan Ujung Tanah.

Bersinergi dengan UPT Bank Sampah Kota Makassar, Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, pemberdayaan masyarakat melalui program bank sampah tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina di sekitar area operasi Integrated Terminal Makassar.

Pada kesempatan tersebut, Integrated Terminal Manager Makassar Pertamina Patra Niaga, Bambang Soeprijono mengatakan program bank sampah merupakan upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, juga menciptakan masyarakat yang peduli akan kebersihan melalui kemampuan pengelolaan sampah yang baik.

“Untuk program Bank Sampah sudah mulai dari tahun 2017, saat ini kami sudah membina 4 kelompok Bank Sampah. Salah satu programnya yaitu membina kelompok Bank Sampah menciptakan kreasi barang-barang dari sampah menjadi barang-barang yang berguna untuk kebutuhan sehari sehari seperti tas, tempat handphone dan lain-lain. Kreativitas dari kelompok bank sampah ini, kita tingkatkan dengan memberikan pelatihan-pelatihan pengelolaan sampah,” ujarnya.

Bambang pun menambahkan pada tahun 2021, keempat kelompok Bank Sampah Binaan CSR Integrated Terminal Makassar telah berhasil mengumpulkan dan mengolah 8,99 ton sampah yang terdiri dari sampah plastik, sampah kertas, sampah besi, dan sampah kardus menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Kini, keempat bank sampah tersebut tergabung salam satu program CSR Pertamina yang diberi nama Program TASBERLIN (Tabungan Sampah Bersihkan Lingkungan).

Dalam penyelenggaraan program bank sampah ini, Pertamina pun memberikan sejumlah bantuan fasilitas berupa gerobak sampah, serta alat pendukung berupa timbangan sampah dan buku tabungan sampah serta pelatihan manajemen pembukuan.

Dengan fasilitas bank sampah tersebut, masyarakat dapat membawa sampah yang sudah dipilah sehingga menghasilkan nilai ekonomi. Dimana untuk penghasilan yang didapatkan dari Bank Sampah ini per nasabah dapat meraup keuntungan 100 ribu sampai 200 ribu per bulan untuk tambahan pemasukan dengan saat ini jumlah nasabah aktif per januari 2022 yaitu sebanyak 119 nasabah dari total 4 kelompok Bank Sampah.

“Diharapkan dengan adanya program CSR melalui bank sampah ini, sampah-sampah yang ada di masyarakat khususnya di kelurahan Tamalabba itu dapat dikelola dengan baik dan dapat dimanfaatkan masyarakat. Pengelolaan ini dapat menciptakan nilai ekonomis bagi kelompok masyarakat itu sendiri dan awarding ini dibuat untuk memberikan semangat bagi kelompok agar lebih kreatif lagi dan tetap menjaga semangatnya bagaimana menampilkan produk-produk yang terbaru dalam pengelolaan sampah kedepannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengolahan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Kafiani yang menyampaikan sambutan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar mengatakan Bank Sampah yang awalnya muncul dari rasa kepedulian RT dan RW terhadap permasalahan lingkungan dan sosial di wilayahnya, kini telah menunjukkan hasil nyata.

Dengan pesatnya bertumbuhan bank sampah di Indonesia, pada tahun 2020 jumlah bank sampah telah mencapai 11.330 unit di 369 kabupaten atau kota di Indonesia. Di Kota Makassar sendiri, tercatat 673 bank sampah yang terdaftar dan selama pandemi ini hanya kurang lebih 50 persen saja yang beroperasi.

Kafiani menyampaikan meskipun demikian, kontribusi terbesar pengurangan sampah di Kota Makassar diberikan oleh bank sampah, mencapai 60 persen dari total pengurangan sampah Kota Makassar. Hal ini memperlihatkan besarnya potensi Bank Sampah yang digerakkan oleh masyarakat pada pengelolaan sampah di Kota Makassar.

“Dengan adanya bank sampah, telah terbukti bahwa sampah dapat menjadi sumber daya apabila dikelola dengan baik. Dalam hal ini, Kota Makassar masih perlu menguatkan rantai pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir dan harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam sambutan Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang ia bacakan.

Dinas Lingkungan Hidup Kota masyarakat pun sebagai instansi teknis pemerintah yang bergerak dalam sektor lingkungan hidup memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar yang telah memberikan kontribusinya kepada masyarakat dan Kota Makassar dengan memberikan pengabdian berupa pembinaan Bank Sampah Unit.

“Besar harapan kami semakin banyak pihak swasta yang turun tangan menyukseskan pengelolaan sampah di Kota Makassar. Inovasi-inovasi baru juga sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan bank sampah di Kota Makassar. Dinas Lingkungan Hidup siap berkolaborasi dan memberikan dukungan demi terwujudnya Kota Makassar yang sehat dan asri,” pungkasnya.

Senada dengan yang disampaikan pada Sambutan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Kepala UPT Bank Sampah Kota Makassar, Nasrun pun mengatakan apa yang dilakukan oleh Pertamina saat ini diharapkan dapat diaplikasikan juga oleh perusahaan lain di Kota makassar.

“Kami sangat setuju sekali dan sangat merespon kegiatan ini, bagaimana respon masyarakat yang terlihat sangat positf dalam mendapatkan penghargaan ini. Hal-hal ini dapat dikembangkan dan diperluas di seluruh Kecamatan Ujung Tanah dimana Kecamatan Ujung Tanah meraih urutan ketiga pengelolaan sampah di Kota Makassar,” ujarnya.

Baca Juga: Direksi Pertamina Patra Niaga ‘Blusukan’ Pastikan Pelayanan di Sulawesi

Program pemberdayaan dan pengelolaan bank sampah ini merupakan wujud kontribusi Pertamina dalam mendukung pemerintah khususnya dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals poin 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta poin 12, yaitu pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.