Meskipun itu, Ia menambahkan, politik identitas termasuk agama tidak boleh dilarang. Karena menurutnya, identitas keagamaan adalah bagian yang terakomodasi dalam pancasila namun tidak boleh merusak identitas nasional.

“Pancasila mengakomodasi keberagaman termasuk agama. Makanya politik identitas harus dihargai. Namun tidak boleh merusak identitas nasional kita.” Pungkasnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Direktur Pengkajian Materi BPIP RI ini mengungkapkan, pancasila harus diinternalisasi dalam diri setiap generasi muda serta dikemas sesuai bahasa anak muda.

“Pancasila harus dihayati dengan cara anak muda sendiri. Pancasila akan asing jika tidak dikemas dengan bahasa gaul anak muda.” Ujarnya.