Selain itu, para siswa juga dibekali pemahaman di sisi kesehatan kerja, sesuai dengan aturan Undang-undang setiap pekerja tambang harus sehat dan kesehatannya dimonitor untuk menghindari penyakit akibat kerja.

“Mereka sebagai pelajar yang masih muda perlu menjaga Kesehatan, agar nantinya memasuki dunia kerja bisa dalam kondisi sehat. Jangan sampai justru dari muda tidak memperhatikan kesehatan, setelah mau masuk kerja malah tidak lulus tes kesehatan. Termasuk hindari narkoba dan sebagainya,” katanya.

Pada pertemuan tersebut, Ashadi juga memutarkan video Selayang pandang terkait PT Vale, diantaranya memberikan gambaran pada siswa bagaimana proses bekerja di PT Vale, mulai dari eksplorasi, peleburan sampai rehabilitasi lahan pasca tambang.

Dari situ kita berikan gambaran bahwa apa-apa yang diterapkan PT Vale disetiap proses, utamanya dalam hal kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) sangat penting.

“Siswa cukup antusias. Ada beberapa yang bertanya seperti bagaimana prosedur dalam bekerja di daerah terpencil yang diterapkan oleh Vale. Kemudian bagaimana penanganan lingkungan, dimana mereka melihat beberapa kegiatan diluar Vale sekarang kan banyak lingkungan yang relatif mulai rusak. Makanya, saya jelaskan bagaimana komitmen PT Vale dalam beroperasi tetap memperhatikan lingkungan (sustainable mining),” jelasnya.

Selain itu, para siswa diberi pemahaman penerapan K3 di PT Vale utamanya ketika berada di tempat terpencil harus menyediakan yang namanya Emergency Respons Procedure (ERP) dan didampingi oleh tenaga yang memiliki keahlian terhadap pertolongan pertama.

Salah seorang siswa Kelas 11, Jurusan Geologi Pertambangan, SMK Pertambangan Bungku, Irmawati mengaku sangat senang bisa mengikuti kelas Motivasi tersebut. Apalagi, dirinya telah mengikuti tiga sesi dari kelas Motivasi.

“Saya sangat senang dan beruntung bisa mendapatkan pengetahuan baru dari PT Vale, utamanya terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bahwa betapa pentingnya untuk menjaga dan menerapkan hal itu dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi memang, banyak hal yang semakin dipahami dari sebelumnya hanya mengetahui saja dan tidak mendalam,” ungkapnya. (Rls)