Kesemua data tersebut memperlihatkan kinerja makro pembangunan yang meningkat secara akseleratif dalam lima tahun terakhir.

Danny juga menyebut capaian-capaian tersebut tentu saja juga disertai dengan beberapa catatan penting yang perlu untuk diperbaiki ke depannya seperti pengurangan jumlah pengangguran.

Walaupun demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Makassar cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Angka pengangguran pernah mencapai 12 persen pada tahun 2015 yang lalu dan berhasil diturunkan menjadi 10,59 persen pada tahun 2017.

Namun angka TPT tersebut kembali naik menjadi 12,19 persen tahun lalu. Posisi Kota Makassar sebagai ibukota provinsi dan juga salah satu kota termaju di Kawasan Timur Indonesia sedikit banyak memberi dampak pada naiknya angka pengangguran tersebut.

Hal ini, menurut pemaparan Danny karena semakin banyak orang yang datang dan bertaruh masa depan di Makassar sekalipun dengan skills kemampuan yang tidak memadai.

“Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk terus membuka peluang-peluang usaha, memberi kemudahan berusaha sekaligus menyiapkan pendampingan-pendampingan bagi UMKM dan wirausaha pemula sebagai strategi untuk menekan jumlah pengangguran tersebut,” pungkas Wali Kota peraih 178 penghargaan selama satu periode jabatannya ini.