“Dengan adanya pelayan PSBP, masyarakat tidak mengeluarkan lagi biaya transportasi, karena para tenaga medis langsung menemui masyarakat,” katanya.

Dengan adanya program ini diharap akan meningkatkan layanan keluarga berencana di kemudian hari.

“Agar ada program yang meningkatkan kapasitas layanan keluarga berencana nantinya,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sabrun Jamil memgatakan, program Kompak mulai berjalan di tahun 2016 dengan kelas layanan perahu dan dilakukan di dua kecamatan Tupabbiring dan Tupabbiring Utara.

“Kelas perahu ini, merupakan layanan kelas secara mandiri,” paparnya.

Dia menuturkan, siswa yang melaut tetap bisa melakukan kewajibannya sebagai pelajar. Dan hasilnya program ini mampu menurunkan angka putus dari 2,5 persen menjadi 2,1 persen.

Selain ingin mengetahui dampak manfaat dari program Kompak, Dubes Australia bersama Bupati Pangkep dan beberapa OPD, juga membicarakan tentang program baru yang akan dilaksanakan Kompak nantinya.

Diketahui program KOMPAK dalam bidang kesehatan dan pendidikan kurang lebih telah berlangsung selama enam tahun dan di mulai sejak tahun 2016.

Baca Juga : Hampir Dua Tahun Tutup, Australia Kembali Sambut Turis Internasional