GOWA – Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Luar Negeri Kota Makassar yang bertajuk ‘Optimalisasi Peranan Satgas PPLN’ diselenggarakan di Aula Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Jumat (17/02/2022).

Baca Juga : Rakor Kebijakan Pengelolaan Sampah Menuju Pangkep Hebat
Rakor Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri, Bahas Hal Berikut
Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Luar Negeri Kota Makassar

Kegiatan di awali oleh sambutan Karudenim Makassar, Alimuddin yang selanjutnya di buka dengan resmi oleh Plt. Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Sirajuddin.

Ia mengatakan dengan banyaknya pengungsi yang berada di Makassar dan membuat maraknya demo akhir-akhir ini, SIrajuddin merasa bahwa untuk menghadapinya diperlukan sebuah solusi.

“Dengan banyaknya jumlah pengungsi yang berada di kota Makassar dan mereka ini mempunyai karakter yang berbeda-beda dari banyak negara menghasilkan seringnya terjadi demo akhir akhir ini. Oleh karena itu, kita memerlukan solusi bersama agar dapat menghadapi kegiatan pengungsi ini dengan lebih bijak.”, ujarnya.

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pengarahan dari Ketua Satgas PPLN, yang diwakili oleh Kabid BJKS Dinsos, A. Rahmat M.

Terkait aturan 20 Community House yang kendor agak diperketat lagi dengan berkolaborasi dengan Satgas PPLN, dan juga mencarikan kegiatan bagi pengungsi agar tidak merasa jenuh.

“Kita harus memaksimalkan tata tertib di 20 Community House (CH) Pengungsi ini. Perlu dilakukan pengawasan ketat karena memang selama ini belum maksimal. kita perlu kerja sama antar seluruh satgas PPLN. Kita juga memerlukan solusi untuk mengurangi kejenuhan pengungsi di CH mereka masing-masing. Ini yang harus kita diskusikan.” paparnya.

Menurut pihak International Organization for Migration (IOM), Sonna mengatakan bahwa faktor yang melatarbelakangi domnstrasi adalah ketidakjelasan resettlement sehingga pengungsi merasa jenuh.