MAKASSAR – Islandia telah mencabut semua pembatasan COVID-19 yang tersisa dan berlaku mulai 25 Februari, termasuk kebijakan perbatasan terkait epidemi.  Turis asing dapat datang dan pergi tanpa memenuhi persyaratan vaksinasi, tes negatif, atau karantina.

Baca Juga : Rusia Boikot Semua Penerbangan Inggris

Islandia bergabung dengan Swedia, Norwegia dan Denmark dalam mengambil langkah serius menuju perjalanan internasional yang normal.

Islandia juga berencana untuk menghilangkan protokol perlindungan publik domestik, seperti jumlah pembatasan imigrasi yang diberlakukan pada pertemuan publik dan operasional sekolah, serta mengurangi jam buka dan pembatasan kapasitas bagi bar dan restoran yang menawarkan alkohol.

Mentor Kesehatan Islandia, Willium Þór Þórsson, dilansir Travel Pulse mengatakan rasa suka cita berada di keadaan ini, dan meminta berhati-hati dalam upaya pencegaha penyebaran virus.

“Kami benar-benar dapat bersukacita pada titik balik ini, tetapi saya mendorong orang untuk berhati-hati, mempraktikkan langkah-langkah pencegahan infeksi pribadi dan tidak berinteraksi dengan orang lain jika mereka melihat gejalanya,” katanya.

Sebelumnya, turis asing yang datang ke Islandia diharuskan memberikan sertifikat vaksin COVID-19 lengkap atau bukti pemulihan dari virus tersebut.  Sejak awal Februari, sertifikat vaksinasi dianggap berlaku hingga 9 bulan sejak tanggal seseorang menerima dosis kedua dari vaksin primer, kecuali mereka menerima vaksin dosis empat.

Islandia mengalami puncak omicron COVID-19.  Sekitar 2.600 orang dilaporkan terinfeksi virus setiap hari, menurut laporan Reuters.  Namun, kepala Epidemiologi Islandia, Thorolfur Gudnason, menyatakan bahwa mengakhiri epidemi dibutuhkan “widespread herd immunity”, yang berarti bahwa 80 persen populasi pada akhirnya akan terinfeksi virus dan akan memiliki sistem kekebalan tersendiri.

Selain itu, ia berpendapat bahwa gejala yang disebabkan oleh Omicron juga tidak berbahaya.

Islandia melaporkan lebih dari 110.000 kasus COVID-19 selama pandemi.  Namun, berdasarkan pengujian antibodi, Kementerian Kesehatan percaya bahwa jumlah penduduk Islandia yang sama terinfeksi telah terinfeksi tanpa didiagnosis.

Selain Islandia, Prancis dan Israel juga dilaporkan telah mengurangi pembatasan COVID-19 mereka juga menghapus aturan pengujian dan karantinan individu untuk turis yang telah divaksinasi penuh.  Negara tersebut juga berencana membuka perbatasan untuk wisatawan yang belum vaksin.