GOWA – Kelangkaan pupuk bersubsidi pemerintah jenis ZA, di kecamatan Tombolopao, kabupaten Gowa, membuat para petani mengeluh, pasalnya produksi pertanian tidak maksimal dan merugikan petani, Sabtu (05/02/2022).

Baca juga : Pastikan Ketersediaan Pupuk, Anggota DPRD Jeneponto Datangi Pengecer di Rumbia

Salah seorang petani Tombolopao, Gowa yang tidak ingin disebutkan identitasnya, mengungkapkan bahwa kelangkaan pupuk subsidi pemerintah jenis ZA membuat hasil produksi pertanian tidak maksimal dan merugikan para petani.

“Pupuk langka maka produksi juga tidak maksimal,” ungkapnya kepada rakyatdotnews, Sabtu (05/03/2022).

Ia melanjutkan, pupuk ZA sangat diperlukan tanaman karena kandungannya, apalagi kondisi petani di daerah dataran tinggi yang kebanyakan menanam padi dan sayur merupakan jenis tanaman yang membutuhkan zat hara nitrogen dan belerang.

“Tanaman membutuhkan amonium sulfat untuk memberikan tambahan hara nitrogen dan balerang pada tanaman,” jelasnya.

Baca Juga : PT.Pupuk Indonesia Gelar Acara Commitment Meeting Kios Pupuk Bersubsidi

Ia menambahkan, selama pupuk ZA langka, petani terpaksa hanya menggunakan pupuk jenis UREA, akan tetapi dampak dari pupuk UREA yang berlebihan, malah membuat tanaman layu.

“Selama pupuk langka petani menggunakan pupuk apa adanya meskipun tanaman membutuhan ZA akan tetapi yang ada cuma urea, maka urea pun dia pakai sehingga berefek ke tanaman, kelebihan urea tanaman akan layu,” keluhnya.

Ia berharap, agar pemerintah menyesuaikan pengadaan pupuk bersubsidi dengan keadaan para petani apalagi di daerah dataran tinggi yang siklus pertaniannya tidak pakai musim, tidak seperti di daerah dataran rendah.

“Harapan, proses penyaluran pupuk subsidi jangan samakan antara dataran rendah dan dataran tinggi karena dataran tinggi proses bertani yang terus menerus tidak pakai musim, tanaman holtikultura,” ujarnya.