SURABAYA – Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan tidak ingin Indonesia mengumumkan pandemi segera menjadi endemis virus corona (Covid-19).

Baca Juga :Ajak Luhut Laporkan Pajak Penghasilan Pribadi, Sri Mulyani: Menko Paling Tajir

Dia mengatakan, kehati-hatian masih menjadi kebijakan pemerintah untuk memantau dan menangani wabah virus corona di Tanah Air.

“Kita enggak usah ikut-ikutan orang lah ya, kita lihat mana yang pas. Tiap negara punya masalah yang beda-beda,” tuturnya, Jumat (11/3/2022).

Diketahui bahwa sejumlah negara dengan cepat mengubah situasi menjadi epidemi.  Salah satunya negara tetangga, Malaysia,  disusul Thailand.

Luhut mengatakan banyak pakar saat ini sedang melakukan perhitungan yang matang terhadap perkembangan virus corona di Indonesia.

Ia tidak ingin pemerintah Indonesia lalai dalam menangani Covid-19.  Termasuk mengubah pandemi menjadi endemi.

“Kalaupun ada yang gini (mengubah status pandemi jadi endemi), kehati-hatian kami itu tetap tinggi,” ucapnya, dilansir cnnindonesia.com.

Ia menegaskan, wilayah Indonesia sangat luas. Juga dipisahkan oleh laut karena merupakan gugusan pulau.

Oleh karena itu, kehati-hatian sangat penting sebelum mengubah pandemi menjadi endemi. Perkembangan semua wilayah dipantau sepenuhnya.

“Kita negara kepulauan. Kalau anda lihat Indonesia seperti Eropa. Dari Bali terbang ke Jakarta itu kayak dua negara, atau ke Jawa Timur,” tuturnya

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, juga meminta pemerintah Indonesia tidak terburu-buru melakukan kegiatan non medis.

Dalam cuitannya di Twitter, Dia mengatakan negara-negara lain sedang terburu-buru untuk mengeluarkan izin tetapi jumlah kasus yang tinggi datang setelah itu.

“Situasi negara yang buka perbatasan, hapus karantina, tes PCR dan masker atau menuju endemi: kasus mingguan melonjak,” tulisnya.