JAKARTA – Wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 disebut hanya permainan para elite partai politik (parpol). Rakyat tak pernah menginginkan pemilu ditunda.

Pakar Komunikasi Politik, Antonius Benny, bahkan menyebut isu ini sengaja digulirkan. Tujuannya, demi memperoleh posisi tawar menawar yang tinggi di lingkungan pemerintahan.

Baca Juga : Wacana Penundaan Pemilu 2024, Fahri Bachmid Angkat Bicara

“Ini permainan kata-kata untuk mencapai tujuan para elite politik, yaitu menaikkan bargaining posisi mereka. Ini bukan aspirasi publik. Ini hanya demi kepentingan individu para petinggi partai politik,” kata Benny melalui keterangan resmi, Minggu, 13 Maret 2022.

Benny menilai alasan penundaan pemilu terlalu dibuat-buat, contohnya pandemi covid-19. Padahal, saat ini penanganan covid-19 semakin membaik bahkan pelonggaran peraturan telah dilakukan di sejumlah sektor.

Isu penundaan pemilu, kata Benny, hanya akan merusak rasa percaya masyarakat terhadap partai-partai politik. Terutama, yang menggaungkan wacana tersebut.

“Elite politik seharusnya menciptakan kepercayaan publik dan mampu memberikan kepastian kepada masyarakat. Kalau seperti ini malah membuat masyarakat tidak percaya. Publik jadi frustasi,” kata dia.

Dia berharap pemerintah dapat mengambil sikap tegas terkait isu tersebut. Jangan sampai pemerintah terbawa arus karena akan membuat kondisi di masyarakat menjadi gaduh.

“Karena publik tidak akan lagi percaya dengan sistem. Ini bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi dan konstitusi,” tegas Benny.

Baca Juga : Wacana Penundaan Pemilu, Prof Denny: Pelecehan Konstitusi

Pilihan Video