“Jadi mimpi terbesar saya saat ini adalah melihat kita semua masih bisa melihat dan menikmati hasilnya. Kita tidak menjadi objek dari setiap pergerakan perubahan, tapi kita juga bisa mewarnai pergerakan perubahan tersebut. 2045 itu usia saya 68 tahun, tapi tidak penting saya berada di mana. Yang paling penting adalah bagaimana memberikan yang terbaik buat bangsa, negara dan daerah yang kita cintai ini,” sambungnya, seraya mengatakan bahwa mimpi itu hanya bisa diwujudkan melalui penguatan sumberdaya manusia.

Argumengtasi-argumentasi yang dibangun IDP tentang Mimpi Indonesia 2045 mendapat respon luar biasa dari segenap peserta. “Luar biasa ibu Bupati Luwu Utara. Semangatnya bisa dicontoh oleh generasi muda kita saat ini,” kata Sang Moderator di hadapan Indah dan peserta lainnya. Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, mengatakan, mimpi adalah kunci lahirnya gagasan yang melahirkan peradaban dunia. “Bayangkan dunia tanpa mimpi, entah berapa abad kemajuan ini akan tertahan tanpa perubahan,” kata Atal.

Pemimpin itu, kata dia, tidak hanya sekadar menentukan arah dan tujuan bangsa yang tegas melalui mimpi yang dibangun, melainkan juga mampu mengajak semua elemen bangsa untuk bergerak dan bersatu. ”Barangkali dunia ini akan tetap gelap karena hanya diterangi lampu gas jika Thomas Alfa Edison tidak pernah bermimpi mewujudkan bohlam lampu. Ide Thomas Edison lahir dari mimpi dan harapan. Nah, untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur dibutuhkan figur seorang pemimpin menyongsong Indonesia 2045,” tandas Atal. (*)