MAKASSAR – Celebes Law And Transparency (CLAT) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Senin (28/3/2022).

Dalam aksi unjuk rasa yang dikoordinatori oleh Andri, CLAT menuntut agar kejaksaan Tinggi Sulsel mengusut tuntas kasus korupsi Dinas Kesehatan Pare-Pare di tahun 2018 silam, merugikan keuangan negara sebanyak Rp 6,3 Miliar, yang ikut menyeret nama Taufan Pawe selaku Walikota Pare-Pare.

Ketua Umum CLAT, Irvan Sabang menegaskan, kasus korupsi Dinas Kesehatan Pare-Pare tahun 2018 tidak boleh berhenti, mustinya dilakukan penuntasan secara mendetail.

Baca Juga : Hukuman Edhy Prabowo Dipangkas, KPK : Pertimbangkan Hakikat Pemberantasan Korupsi

Ia menyinggung beberapa nama yang ikut terseret dalam kasus tersebut, yakni Wali Kota Pare-Pare Taufan Pawe, Mantan Kepala Bapeda Pare-Pare Syahrial Djafar, Pengusaha dari Papua Hamsah, Kepala Satpol PP Pare-Pare Muhammad Ansar, Kabag Umum Setadko Darwis Sani, mantan Wakil Ketua DPRD 2014-2019 Firdaus Djollong dan Kepala Badan Keuangan dan Asset Pemkot Pare-Pare Jamaluddin Ahmad.

“Kasus korupsi Dinas Kesehatan Pare-Pare tahun 2018 tidak boleh berhenti disini saja mustinya dilakukan penuntasan secara mendetail, fakta-fakta hadir yang tertuang dalam putusan menyebutkan beberapa nama yang terseret dalam kasus ini yakni Wali Kota Pare-Pare Taufan Pawe, mantan Kepala Bapeda Pare-Pare Syahrial Djafar, Pengusaha dari Papua Hamsah, Kepala Satpol PP Pare-Pare Muhammad Ansar, Kabag Umum Setadko Darwis Sani, mantan Wakil Ketua DPRD 2014-2019 Firdaus Djollong dan Kepala Badan Keuangan dan Asset Pemkot Pare-Pare Jamaluddin Ahmad,” ucap Irvan Sabang.

Irvan menjelaskan, ironis, jika kasus korupsi Dinas Kesehatan Pare-Pare tahun 2018 hanya menyeret 1 nama saja, padahal kasus korupsi selalu dan hampir semuanya dilakukan secara berjamaah.