JAKARTA– Bupati Takalar H. Syamsari, memaparkan potensi pariwisata lokal yang fokus pada pengembangan pariwisata berbasis masyarakat desa di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Kementrian Pariwisata, Rabu 14 April 2021.

Syamsari menjelaskan jika Takalar memliki potensi wisata yang sangat besar jika dikelola dengan bak. Dengan panjang pantai 73 kilometer dan memiliki pelabuhan pendaratan ikan yang menghasilkan produk unggulan kuliner ikan segar, Bupati yang telah menggagas Kawasan Industri Takalar itu ingin masyarakat desa terlibat di dalam pengembangan wisatanya.

Hal ini seiring dengan salah program unggulan Kemenparekraf yang akan mengembangkan desa wisata. Jika itu terwujud, maka pariwisata akan membawa dampak yang besar di tengah masyarakat. Saat ini, Takalar menggenjot pengembangan wisata kuliner yang dikelola langsung oleh masyarakat.

“Wisata Kuliner ikan segar kami dan wisata pantai kami mendapat limpahan berkah karena berbatasan langsung dengan Kota Makassar, Gowa, Jeneponto, dan Maros. Olehnya itu, kami membutuhkan peran-peran masyarakat di desa dalam pengelolaan dan pengembangannya sehingga tercipta kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah,” kata Syamsari di depan Sandiaga Uno yang terpesona oleh konsep wisata yang melibatkan masyarakat itu.

Selain pantai, kehadiran dua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Takalar khususnya Bendungan Pamukkulu juga diyakini mampu memberikan kontribusi besar dan memiliki nilai jual pariwisata di Takalar kedepannya. Dengan keberadaan itu akan memperkaya daerah/desa wisata dan meningkatkan animo masyarakat untuk berwisata ke Takalar.

“Olehnya itu, kami membutuhkan bantuan dari pak Menteri dan jajarannya untuk mengembangkan wisata berbasis masyarakat, mendidik kami dan membangun budaya masyarakat agar ramah terhadap wisatawan serta sejumlah project dalam pengembangan wisata kami khususnya dalam wisata pantai,” terang mantan anggota DPRD Sulsel dua periode itu.

Dalam pertemuan yang bertajuk ‘kolaborAksi Menteri’ regional II tersebut, juga turut menghadirkan 7  kepala daerah dari Sulawesi Selatan, di antaranya, Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Bupati Maros Chaidir Syam, dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Bupati Selayar Basli Ali, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Bupati Enrekang Muslimin Bando, dan Syamsari Kitta.

Tujuannya, sebagai wadah Menparekraf dalam menyerap aspirasi sejumlah kepala daerah terkait pengembangan sektor parekraf.

Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024. Dari 224 desa wisata, sebanyak 150 desa wisata berada di 5 Destinasi Super Prioritas dan akan diperluas.