Tahapannya, diawali dengan telaah terkait dokumen perencanaan, wawancara dan kemudian verifikasi. “Verfikasi ini bobotnya paling tinggi. Kita mau melihat apa yang sudah didiskusikan kita cek di lapangan. Setelah digabungkan akan menjadi skor final untuk penentuan akhir,” sebutnya.

Inovasi yang ada merupakan pengajuan dari provinsi masing-masing. Sulsel sendiri terdapat 30 inovasi yang ada dan sedang berjalan. Tim ini diantaranya meninjau inovasi terutama peningkatan dan pemulihan ekonomi dari Dinas Perdagangan yakni peningkatan pelayanan ekspor, Dinas UMKM dan Koperasi, Dinas Kelautan dan Perikanan terkait hilirisasi perikanan dan Dinas PUPR pembangunan jalan dan irigasi.

“Tadi kita melihat pelabuhan, ada Dinas Perdagangan Sulsel dan Pelindo. Juga Dinas Koperasi yang menurut saya cukup menarik mengenai program YESS. Harapannya ini menjadi terbaik bagi Sulsel, ini sudah menujukkan ada yang beda dan bisa ditawarkan atau inovasi bisa direplikasi secara nasional,” ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menjelaskan, bahwa inovasi yang dihadirkan berupa peningkatan pelayanan ekspor terhadap pelaku ekspor.

“Bappenas mengatakan ini bagus sekali. Karena tidak ada satupun di pelabuhan lain di Indonesia. Sulsel bisa jadi pioner untuk pelabuhan lain. Bahwa, semua penerbitan surat keterangan asal bukan di kantor (Dinas Perdagangan) tetapi langsung di pelabuhan. Ini memudahkan para pelaku ekspor,” jelasnya.(**)