JAKARTA – Akuisisi Twitter oleh Elon Musk telah memicu banyak perdebatan tentang masa depan platform tersebut. Bahkan, Amerika Serikat ikut nimbrung dengan mengungkapkan “kekhawatiran tentang kekuatan yang dimilikinya.

Tetapi pengambilalihan Musk senilai US$44 miliar atau sekitar Rp633 triliun ini juga mengungkap “sejarah twit” kontroversial dari sang pengusaha miliarder kelahiran Afrika Selatan.

Baca Juga : Jaringan Komunikasi Dirusak Rusia, Elon Musk Kirim Layanan Internet Satelit di Ukraina

Sejak bergabung dengan Twitter pada tahun 2009, Musk sering mendapat masalah dan, akibatnya, sudah lebih dari sekali berurusan dengan kasus hukum.

Berikut ini beberapa twit paling kontroversial dari sang pemilik baru Twitter.

Twit tentang penyelamatan remaja laki-laki di gua Thailand

Vernon Unsworth menggugat Musk ke pengadilan – dan kalah – setelah perseteruan di Twitter.

Pada 2019, Elon Musk menghadapi persidangan atas pencemaran nama baik setelah menyebut penyelam gua asal Inggris Vernon Unsworth sebagai “pria pedofil” di Twitter — kiriman tersebut kini telah dihapus.

Unsworth menjadi terkenal di seluruh dunia setahun sebelumnya setelah memimpin upaya untuk menyelamatkan 12 remaja laki-laki ketika mereka terdampar di sebuah gua bawah tanah di Thailand.

Musk berusaha membantu operasi penyelamatan tersebut dan berniat menyumbangkan sebuah kapal selam mini buatannya.

Elon Musk beli Twitter Rp633 triliun, apa yang mau dia ubah?

Alih-alih melakukannya, dia malah terlibat dalam perang kata-kata dengan Unsworth di Twitter setelah sang penyelam menolak tawaran itu, dan menyebutnya sebagai “tindakan Humas”.

Unsworth menggugat Musk atas pencemaran nama baik karena komentarnya itu, menuntut US$190 juta dari Musk, tetapi pengadilan Los Angeles, memutuskan untuk mendukung sang pengusaha.

Pada saat itu, pengacara Unsworth, Lin Wood, mengatakan: “Putusan ini memberi sinyal … bahwa Anda dapat membuat tuduhan apa pun yang Anda inginkan, sekeji apapun itu, dan tidak benar, dan seseorang bisa lolos begitu saja.”

Reaksi terhadap Covid-19

Ketika Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi pada Maret 2020, Elon Musk tidak berbasa-basi ketika dia mengkritik langkah-langkah pencegahan seperti karantina wilayah (lockdown) — dia bahkan menyebutnya “bodoh”.

Dalam salah satu twitnya yang paling terkenal tentang masalah ini, yang dikirim pada 30 Juni tahun itu, Musk mempertanyakan kriteria untuk menentukan apakah seseorang telah meninggal karena virus corona.

Meskipun sudah divaksinasi, sang pengusaha secara terbuka menentang mandat vaksin dan membuat marah organisasi Yahudi dengan membandingkan PM Kanada Justin Trudeau dengan Adolf Hitler ketika sekelompok sopir truk Kanada berdemo menentang kewajiban vaksinasi.

Tantangan duel untuk Putin

Ada banyak reaksi keras dari tokoh-tokoh masyarakat terhadap invasi Rusia ke Ukraina, tetapi Elon Musk adalah salah satu yang paling aneh.

Pada 14 Maret, sang pengusaha mengirim sebuah twit yang isinya menantang presiden Rusia Vladimir Putin untuk berduel.

“Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk berkelahi satu sama satu. Taruhannya adalah Ukraina.”

Dia kemudian mengetwit langsung kepada akun resmi sang presiden Rusia dan mengulangi undangan tersebut. Putin, pemegang sabuk hitam judo, belum menjawab.

Menghina Presiden AS

Elon Musk mendapatkan kekayaannya dari serangkaian usaha bisnis yang mencakup perusahaan manufaktur mobil listrik Tesla, yang telah menjadi pemain terkemuka dalam bisnis ini.

Januari lalu, miliarder itu tampaknya menjadi jengkel dengan komentar dari presiden AS Joe Biden tentang produksi mobil listrik di Amerika, di mana Tesla tidak disebutkan sementara pesaing mereka disebutkan.

“Biden adalah boneka kaus kaki lembap dalam wujud manusia,” cuitnya pada 27 Januari.

Merugikan Tesla dengan twit

Elon Musk telah berkali-kali mendapat masalah dengan pemegang saham Tesla akibat komentar-komentarnya di Twitter, yang telah merugikan perusahaan.

November lalu, saham Tesla turun hampir 5% setelah sang pengusaha membuat jajak pendapat Twitter tentang apakah dia harus menjual sebagian sahamnya di perusahaan – pada kenyataannya, 58% dari 3,5 juta akun yang ambil bagian mengatakan dia harus melakukannya.

Pada Mei 2020, Musk menyebabkan malapetaka yang lebih besar dengan mengetwit bahwa dia pikir harga saham perusahaan Tesla “terlalu tinggi”.

Komentar itu menghapus US$14 miliar dari nilai pasar Tesla.

Dan yang terbaru… Lelucon Coca-Cola

Kontroversi Twitter terbaru Elon Musk, yang terjadi setelah dia membeli perusahaan media sosial tersebut telah bikin gempar.

Pada tanggal 28 April ia dengan bercanda mengumumkan rencana untuk membeli Coca-Cola sehingga ia bisa menambahkan kokain ke formula minuman bersoda paling terkenal di dunia itu.

Minuman yang ditemukan pada tahun 1885 oleh apoteker AS John Pemberton itu aslinya memang mengandung ekstrak daun koka. Waktu itu kokain legal dan merupakan bahan umum dalam obat-obatan, menurut Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba Amerika Serikat.

Bagaimanapun, zat itu kemudian tidak lagi digunakan dalam minuman tersebut sejak 1929.

Sementara beberapa dari 87,4 juta pengikut Musk bereaksi positif terhadap posting tersebut, yang lain mengkritik apa yang mereka lihat sebagai promosi untuk narkoba.

Ini bukan pertama kalinya pengusaha itu membuat kontroversi karena narkoba. Dia menjadi viral karena merokok ganja dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara podcast Joe Rogan pada tahun 2018.

Pasangan itu sedang syuting di California pada saat itu, tempat narkoba itu legal namun para kritikus berpendapat itu bukan tampilan yang bagus.