MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan melakukan rapat Koordinasi (Rakor) Arus Balik Tahun 2022 di Baruga Karaeng Pattingaloang, Rujab Gubernur Sulsel, dalam rangka memberikan kenyamanan, keamanan dan ketertiban arus balik lebaran dan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi, pada Kamis, (5/5/2022).

Baca Juga : Finlandia dan Swedia Belum Putuskan Gabung NATO

Andi Sudirman mengatakan tahun ini pemerintah telah menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi masyarakat untuk mudik lebaran di masa pandemi Covid-19. Setelah penanganan arus mudik, setelah lebaran, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanganan arus balik yang puncaknya diprediksi pada 7 dan 8 Mei 2022.

“Ada momentum lagi kita harus hadapi setelah arus mudik. Yaitu arus balik, waktunya tidak dapat kita prediksi. Kalau arus mudik kemarin ada yang balik detik-detik terakhir sebelum lebaran. Ada jauh hari sebelum lebaran dan setelah lebaran. Dan arus balik ini, yang bisa diprediksi ada puncak arus balik yang bisa terjadi pada tanggal 7 atau 8 Mei,” katanya.

Pada rapat ini juga menekankan titik-titik kerawanan terjadi kemacetan termasuk berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Data dari Polda Sulsel dari 28 April hingga 4 Mei terjadi 49 kecelakaan lalu lintas.

“Jumlah kecelakaan sudah 49 ini termasuk angka ini tinggi sebenarnya, kalau kita lihat angka ini dengan durasi yang tidak terlalu panjang,” sebutnya.

Instansi terkait, bersama kepolisian dituntut mampu melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan macet, jalur keluar/masuk bandara, terminal dan tempat wisata. Rekayasa lalu lintas dapat berupa penerapan sistem satu arah dan Contra flow, pengaturan jam operasional bus dan truk pada ruas jalan dan trayek tertentu.

“Poin-poin penting titik kerawanan dan juga beberapa truk kita larang untuk berlalu lalang pada pada arus mudik dan balik ini. Di masa puncak-puncak mudik kita larang dulu mobil gede di wilayah akses tertentu,” jelasnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak serentak melakukan perjalanan mudik pada puncak mudik di hari Minggu, 8 Mei 2022. Ia juga ingin para pemudik tetap menjaga kesehatan, tetap fit dan bugar, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan persyaratan perjalanan orang sesuai ketentuan.

“Pertama aman dan sehat, menjaga kondisi imun dan ketiga bagaimana mereka menjaga kondisi fit kebugaran waktu mudik dan jangan berdesakan di puncak akhir-akhir tetapi bagaimana mengatur waktu balik,” sebutnya.

Rapat ini dihadiri Forkopimda Sulsel serta instansi vertikal. Sejumlah Bupati dan wakil bupati hadir dan Bupati dan Wakil Bupati lainnya, Dandim, Kapolres dan Kajari dari Kabupaten masing-masing yang mengikuti secara virtual 1 frame dari kantor bupati masing-masing. Demikian juga dengan camat/muspika, lurah dan kepala desa dari kabupaten yang juga mengikuti secara virtual.