“Insya Allah, kami akan menyiapkan DTKS sesuai permintaan Kementerian Kominfo saat rapat tadi untuk dapat menerima bantuan STB ini,” jelas dia.

Arief menyebutkan, untuk bantuan STB, Kemkominfo menyiapkan 1 juta STB, dan 4,5 juta STB disiapkan pihak swasta.

Lebih lanjut, yang menjadi kendala, kata dia, adalah belum adanya pemancar yang mampu menangkap siaran TV digital.

“Kebutuhan pemancar ini saya kira sangat mendesak karena buat apa ada STB kalau infrastruktur penyiaran seperti pemancar tidak dipenuhi,” imbuhnya.

Kekhawatiran mantan Kakan PDE ini hilang seketika saat ia menghubungi pihak TVRI Stasiun Sulsel dan mendapatkan jawaban yang sedikit dapat memuaskan dia.

Ia menjelaskan jawaban apa yang ia terima dari Kepala TVRI Stasiun Sulawesi Selatan, Jati Setyo Wahyu Arief membeberkan bahwa TVRI akan membangun sebuah pemancar baru di kota Palopo untuk mengakselerasi pemanfaatan siaran TV digital di wilayah Tana Luwu.

“Insya Allah, TVRI akan membangun pemancar di Palopo pada Agustus 2022 mendatang. Nanti setelah pemancar ini ada, barulah kita berupaya mengusulkan bantuan STB ke Kementerian Kominfo, tentu melalui dukungan data DTKS dari Dinas Sosial,” sebutnya.

Meski demikian, ia tetap berharap ada pemancar TVRI yang dibangun di Luwu Utara untuk memudahkan warga menikmati siaran TV digital.

“Tadi saya sudah komunikasikan ke beliau. Nah, tahap awal, kita mau undang beliau berkunjung ke Luwu Utara dulu,” terangnya.

Untuk diketahui, beberapa keuntungan TV digital adalah gambar semakin berkualitas, layanan TV yang tersedia lebih bagus dan lebih interaktif dari yang sudah ada, serta gambar jauh lebih jernih dibandingkan TV analog.

Keuntungan-keuntungan ini berlaku bagi seluruh masyarakat yang berada di berbagai pelosok nusantara. Bahkan setiap orang bisa menikmati tayangan yang beranekaragam dengan kualitas gambar yang jauh lebih jernih serta menggunakan teknologi yang canggih.