CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menambahkan apa yang diungkapkan Kapolda Sulsel sejalan dengan misi perusahaan yakni mengubah sumber daya menjadi kemakmuran dan pembangunan yang berkelanjutan.

Febri menjelaskan, selama lebih dari setengah abad PT Vale beroperasi di Luwu Timur tanggung jawab utama menjaga kejernihan Danau Matano.

“Danau Matano ini tidak hanya spesial bagi PT Vale sendiri tapi untuk masyarakat Luwu Timur, bangsa dan dunia. Karena ada fauna endemik, yang hanya ada di Danau Matano, yaitu ikan butini. Jadi kalau kualitas air tidak terjaga, fauna endemik itu bisa punah. Makanya kita berkewajiban menjaga kualitas air,” ungkap Febri.

“Dan patut disyukuri bahwa Danau Matano ini adalah satu satu danau paling jernih di dunia. Jika bicara lingkungan, PT Vale berkomitmen penuh dan tidak main-main,” tambahnya.

Selain itu, Febriany mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh jajaran Forkopimda Luwu Timur dan Sulsel secara umum atas kerja kerasnya untuk menjaga keberlangsungan investasi dan operasi PT Vale, yang juga merupakan objek vital nasional.

Ke depan, kata Febriany, pekerjaan rumah terbesar PT Vale adalah menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagaimana komitmen yang disampaikan di sejumlah forum global. PT Vale terus melakukan pengembangan sumber-sumber energi terbarukan, untuk mengurangi 33% emisi GRK pada 2030, dan mencapai karbon netral pada 2050.

“Nah, ini PR yang luar biasa, tapi ini PR kita bersama, karena pemanasan global sudah sangat nyata. Sehingga PT Vale punya tanggung jawab juga. Mari kita sama-sama mengambil peran menurunkan emisi karbon,” tegas Febriany.