JAKARTA – Saat ini wabah kasus cacar monyet kini menembus angka 1.000 dan masih terus menjadi sorotan. Hal itu membuat sejumlah negara berburu vaksin penangkal cacar monyet yang dipercaya dapat mencegah berkembangnya wabah tersebut.

Baca Juga : WHO Sebut Cacar Monyet Jadi Alarm Dunia

Tercatat Uni Eropa akan membeli 110 ribu vaksin dari Bavarian Nordic yang merupakan perusahaan farmasi asal Denmark serta dikenal dengan nama Imvanex di Eropa dan Jynneos di Amerika Serikat.

Di Eropa, penggunaan vaksin tersebut baru disetujui untuk mencegah cacar. Namun, Uni Eropa belum mensahkannya sebagai vaksin untuk menangkal cacar monyet.

Komisi UE mengatakan, vaksin cacar dapat melindungi dari cacar monyet karena keduanya memiliki keterkaitan yang erat.

“Namun, vaksin cacar juga melindungi orang dari cacar monyet, karena virus ini [Monkeypox] terkait erat dengan virus [penyebab] cacar,” ujar mengutip dari CNN Indonesia.

Menukil laman Precision Vaccinations, Imvanex atau Jynneos merupakan vaksin yang dibuat dari virus hidup yang dilemahkan. Virus menjadi tidak mampu bereplikasi dalam tubuh manusia, namun mampu menimbulkan respons imun yang kuat.

Vaksin ini disetujui pada tahun 2019 oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dan European Medicine Agency (EMA) pada tahun 2013. Vaksin ini diindikasikan untuk mencegah cacar dan cacar monyet pada orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih tua.

Jynneos juga menjadi satu-satunya vaksin cacar monyet non-replikasi yang disetujui FDA untuk penggunaan non-militer.

Menukil laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, vaksin ini diberikan melalui injeksi dalam dua dosis. Kedua dosis vaksin diberikan dalam jarak 28 hari.

Efektivitas vaksin sendiri telah dibuktikan dalam studi klinis pada sejumlah hewan. Kejadian efek samping diharapkan minimal karena Jynneos adalah vaksin yang kekurangan replikasi.