Menyoal keamanan, Bank Indonesia telah bekerja sama dengan ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) agar mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama melakukan pembayaran melalui QRIS.

“Seluruh bank yang ikut serta dalam QRIS ini melalui tahapan-tahapan yang ketat, jadi BI mengambil asosiasi namanya ASPI untuk melakukan verifikasi terhadap sebuah interkoneksi sistem di masing-masing perbankan, jadi Insyaa Allah keamanannya terjamin tinggal mungkin bagaimana sosialisasi yang harus massif di masyarkat tentang QRIS ini,” tandas Hasanuddin.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Jeneponto Saripuddin Lagu sangat mengapresiasi atas aplikasi pembayaran online melalui QRIS.

Ia pun berharap dengan pembayaran retribusi online diharapkan bisa meningkatkan PAD Jeneponto.

“Saya berharap dengan aplikasi QRIS ini dapat meningkatkan PAD Jeneponto. Namun perlu ditunjang dengan kesadaran masyarakat agar taat bayar pajak. Karena tanpa pajak kita dapat membangun Butta Turatea yang kita cintai ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Kadis Perdagangan dan Perindustrian Jeneponto Manrancai Sally melakukan simulasi belanja melalui QRIS di salah satu pedagang Pasar Tarowang. (*)