MEDAN – Kuburan dari seorang siswa SD inisial MIA (11) dibongkar (ekshumasi) oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Sumatera Utara  yang tewas akibat alami kekerasan dari rekan sebayanya.

Baca Juga : Penemuan Kuburan di Rumah Bupati Langkat, Ini Tanggapan Komnas HAM

Dalam menanggapi hal tersebut, Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi mengatakan bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk tindak lanjut dari penanganan serta penyidikan.

“Menanggapi laporan dari masyarakat, Polres Binjai melaksanakan pengamanan ekshumasi sebagai tindak lanjut dari penanganan dan penyidikan,” jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.

Tambahnya, pembongkaran tersebut dipimpin oleh dr Mistar Ritonga beserta rombongan yang dikawal oleh kepolisian serta dihadiri juga oleh keluarga korban.

“Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Sumut dipimpin oleh dr Mistar Ritonga beserta anggota yang mendapat pengawalan dari unsur kepolisian dan dihadiri oleh keluarga korban,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan ekshumasi dan autopsi, didapatkan hasil memar di pipi kanan, dahi kiri dan perut kiri. Kemudian ditemukan resapan darah di kulit kepala bagian dalam pada pipi kiri, dahi kiri dan perut kiri.

Lanjutnya, orang tua dari korban pun sudah melakukan pengaduan dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

“Orang tua korban sudah membuat laporan pengaduan. Kemudian dilakukan pemeriksaan saksi-saksi termasuk orangtua korban, teman korban hingga wali kelas dan kepala sekolah korban,” ucapnya.

Sebagai informasi, kasus tewasnya korban MIA viral di media sosial. Ibu korban berinisial SCD (37) menduga putranya tewas usai dipukuli teman-teman anaknya. Sebelum tewas, MIA terlihat murung dan diam usai pulang dari sekolah.

Bahkan MIA menolak saat diajak makan oleh sang ibu. Siswa kelas 5 SD itu sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh sakit perut. Namun MIA meninggal pada Selasa, 24 Mei 2022.