Keempat adalah Bumi semakin panas. Penggunaan teknologi industri menghasilkan emisi gas karbondioksida yang tinggi. Kegiatan industri dan masyarakat menghasilkan sampah plastik yang kesemuanya itu mempengaruhi kualitas bumi sehingga cuaca semakin panas atau terjadi anomali cuaca bumi yang dapat menyebabkan bencana. Kualitas alam semakin pudar dan struktur geologi semakin berubah.

Jika terjadi bencana yang sewaktu-waktu bisa menimpa suatu daerah maka birokrasi juga hampir bisa dikatakan lumpuh pada saat itu. Pada situasi seperti ini dibutuhkan kepemimpinan yang bisa merubah situasi krisis menjadi situasi yang kondusif, dimana pemerintah atau birokrasi masih tetap bekerja memberikan pelayanan.

Berikut Policy Brief yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam usaha memperkuat ketahanan ekonomi antara lain:

1. Melakukan review terhadap berbagai regulasi terkait dengan kebijakan dalam memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan.

2. Membentuk Tim Terpadu Pariwisata dari berbagai elemen melalui konsep pentahelix dan pelibatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk penguatan branding daerah sebagai destinasi pariwisata.

3. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak (Instansi Pemerintah, BUMN/BUMD maupun swasta) dalam rangka meningkatkan investasi, mengelola hasil lokal dan mempromosikan serta memasarkannya.

4. Perlu kebijakan dan langkah- langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat agar lebih kreatif, inovatif dan produktif

5. Mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengelola potensi desa menjadi sumber Pendapatan Asli Desa, mengelola potensi serta mengembangkan UMKM sebagai Plasma sekaligus menjadi inti usaha di pedesaan untuk memutar roda perekonomian secara keseluruhan.

Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf menyampaikan sebuah kehormatan menjadikan Bulukumba sebagai lokus visitasi PKN. Apa yang menjadi rekomendasi dari policy brief yang berikan tentu menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan kebijakan.