Di sisi lain, aparat kepolisian memperketat area peliputan di sekitar rumah Sambo. Polisi melarang wartawan atau jurnalis mengambil gambar di satu sisi rumah.

Penjagaan diperketat dalam dua hari terakhir sejak Rabu (13/7) usai polisi melakukan olah TKP. Rumah dinas Ferdy yang semula lengang pada Selasa (12/7), kini terus dijaga aparat baik di luar dan bagian dalam rumah.

Kasus penembakan Brigadir J mendapat perhatian publik dan pejabat tinggi negara. Menko Polhukam, Mahfud MD menilai banyak kejanggalan dalam proses penanganan kasus tersebut. Menurutnya, penjelasan polisi dalam kasus ini juga tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat.

“Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud.

Ia mengatakan kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini.

Pihak keluarga Brigadir J juga menilai ada kejanggalan dalam kasus ini. Begitu melihat kondisi jasad Brigadir J, pihak keluarga menemukan luka sayatan di mata, lebam di tubuh, bahkan kedua jari putus. Luka yang dialami Brigadir J bukan hanya luka tembak.

Sementara Presiden Joko Widodo juga telah menanggapi kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J. Dia memerintahkan kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

“Proses hukum harus dilakukan,” kata Jokowi.