Lokasi Pipa Minyak PT. Vale Indonesia Yang Tertanam di DAS P pongkeru Sehingga Diduga Mengakibatkan Arus Sungai Pongkeru Berubah dan Menyebabkan Daerah Lahan Masyarakat Sepanjang Pinggir Sungai Longsor.

 

Luwu Timur, Rakyat News – Ketua Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Malili Timur (AMALTIM), Moh. Arif Tella mendesak pihak manajemen PT. Vale Indonesia untuk segera melakukan perbaikan daerah aliran sungai (DAS)
yang longsor akibat adanya pipa minyak yang melintang disepanjang sungai desa pongkeru, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Kamis (19/11/2020).

Hal tersebut dikemukakan Arif saat ditemui di sekretariat AMALTIM. Menurutnya, sejak pipa minyak PT.Vale tersebut terpasang, tebing yang berada di daerah aliran sungai pongkeru tergerus dan longsor hingga mencapai total 10 meter.

“Dari hasil inspeksi yang kami lakukan di DAS Pongkeru beberapa hari lalu, ada beberapa titik lokasi lahan masyarakat yang tergerus dan longsor. Diketahui, hal tersebut diduga diakibatkan oleh arus aliran sungai yang berubah sejak pemasangan pipa minyak PT. Vale Indonesia 40 tahun lalu,” pungkasnya.

Lebih jauh daripada itu, Arif Tella juga menegaskan kepada pihak PT. Vale Indonesia untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Ketika perbaikan terhadap DAS Pongkeru tidak dilakukan, maka kami akan menghentikan segala aktivitas yang dilakukan oleh PT. Vale di areal Desa Pongkeru dan sekitarnya dalam waktu 7 hari kedepan, tegas Arif yang juga ketua Forum Pemuda Pongkeru (FPP) ini.

Salah satu pemilik lahan yang terdampak di Desa Pongkeru, Darwis T, atau yang akrab disapa Ambo Sakka saat di temui di kediamannya membenarkan bahwa sudah ada beberapa tanaman dan pohon yang tumbang di lahannya yang berada di sepanjang pinggir sungai Pongkeru.

“Kemarin itu pohon pisang sudah jatuh ke sungai karena tanahnya longsor. Kalau dihitung itu sudah banyak tanaman sama pohon yang tumbang, ada pohon mangga, pohon kapok dengan pohon pisang. Habis tanahnya masyarakat kalau dibiarkan ini,” tutur Ambo Sakka.

Sementara itu, pihak manajemen PT. Vale Indonesia melalui departemen eksternal relation, Syawal saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan akan meninjau lokasi tersebut pada hari senin (23/11) pekan depan. (A.T)

Penulis : Nur Alam