Pemenuhan dan perlindungan hak pilih bagi para penyandang disabilitas di Indonesia hingga saat ini masih menjadi sebuah permasalahan, karena masih terdapat diskriminasi dalam implementasi pemenuhan hak pilih bagi penyandang disabilitas. Sehingga diperlukan langkah-langkah optimal dari penyelenggara pemilu dalam mempersiapkan dan melaksanakan pemilu yang berprinsip aksesibilitas, dan secara nasional pemilu disabilitas pada pemilu 2019 mencapai angka 1,2 juta pemilih, sementara di Kabupaten Jeneponto sendiri pada pemilih 2019 jumlah pemilih penyandang disabilitas sejumlah 716 pemilih.

“Forum ini saya kira salah satu tujuannya adalah memberikan pemahaman, dan transfer pengetahuan terkait pengawasan pemilu. Hal ini tentu saja sejalan dengan misi Bawaslu yaitu mendorong pengawasan partisipatif berbasis masyarakat sipil. Dan besar harapan saya melalui pertemuan ini, Bawaslu Jeneponto banyak menerima informasi dan masukan dari para peserta, terkait bagaimana penyelenggara pemilu pada pemilu 2019 memenuhi hak-hak anda selaku warga Negara.”

“Pengalaman pemilu 2014 dan 2019 tentu banyak hal yang tidak berpihak kepada pemilih disabilitas, hak-hak anda selaku pemilih belum terfasilitasi dan terlayani dengan baik terutama dari aspek penggunaan hak pilih dalam pemilu, sehingga menjadi bahan bagi Bawaslu untuk memberikan masukan kepada KPU dan melakukan pengawasan secara ketat atas potensi tidak terlayaninya hak-hak pemilih penyandang disabilitas. Peran aktif penyandang disabilitas dalam pemilu bukan saja menggunakan hak pilihnya tetapi kelompok disabilitas juga harus mengambil peran-peran lain, misalnya selain ikut mengawasi pemilu juga bisa mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif atau menjadi penyelenggara pemilu.” kata Saiful.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan Dr.H.L Arumahi, Direktur Pattiro Jeka Suryani Hajar G, S.E., M.M sebagai narasumber, Ketua Bawaslu Jeneponto Saiful, S.H., Anggota Bawaslu Kordiv Pengawasan Hamka, S.Pdi, dan Kordinator Sekretariat Bawaslu Rosmawati Lallo, S.Pd., M.M., Ketua DPC PPDI Hasrul Palinrungi dan 25 peserta disabilitas terundang. (*)