“BI terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan, serta memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter, dan suku bunga,” katanya.

Tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menilai keputusan BI berlawanan dengan sejumlah bank sentral negara-negara lain yang sudah mulai menaikkan suku bunga. The Fed, misalnya, telah mengerek suku bunga acuannya hingga level 1,5-1,75 persen. Bank Sentral Amerika Serikat itu bahkan diprediksi bakal menyundul lagi suku bunga acuannya hingga 75 basis poin dalam pertemuannya akhir bulan ini.

Baca Juga : Desiminasi Riset Bank Indonesia Join UNHAS Dorong Hirilisasi Kelapa di Selayar

Nonton Juga