KABUL – Setelah mengibarkan bendera di istana presiden pada Sabtu (11/09), Taliban memulai kebijakan barunya dengan berbicara tentang pendidikan.

Baca Juga : Taliban Bubarkan Pengunjuk Rasa di Kabul

Mengingat masa silam pemerintahannya, taliban menanggapi perihal posisi perempuan dan berjanji memberikan hak untuk menempuh pendidikan.

Perempuan dapat belajar di universitas, namun terpisah dengan laki-laki dan akan diminta mengenakan hijab. Kebijakan tersebut sementara ditinjau.

Menteri Pendidikan Tinggi, Abdul Baqi Haqqani, mengatakan kebijakan tersebut akan menandakan pekerjaan baru telah dimulai untuk pemerintahan taliban.

“Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini,” kata Haqqani dikutip dari aljazeera.com, Minggu (12/09).

Laki-laki dan perempuan nantinya terpisah secara aturan dan wajib memakai hijab. Pembatasan ini akan ditegakkan termasuk memberdayakan guru perempuan.

“Alhamdulillah kami memiliki banyak guru perempuan. Kami tidak akan menghadapi masalah dalam hal ini. Segala upaya akan dilakukan untuk mencari dan menyediakan guru perempuan bagi siswa perempuan,” katanya.

Taliban berhasil merebut Kabul pada 15 agustus dan berhasil membuat amerika menarik pasukan sesuai tenggat waktu. Sejauh ini taliban berusaha membangun legitimasi internasional terkait pemerintahannya.