JAKARTA – Isu tentang tewasnya Brigadir J saat perjalanan dari Magelang ke Jakarta terpatahkan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang mengungkap bahwa ada momen canda tawa para ajudan atau aide-de-camp (ADC) Kadivpropam nonaktif Polri, Irjen Ferdy sebelum peristiwa penembakan pada Jumat (8/7). Momen itu terjadi di Jakarta.

 

Baca Juga : Komnas HAM Kantongi Keterangan Lengkap Ajudan Irjen Ferdy Sambo

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan bahwa forum tersebut terjadi di Jakarta sebelum kematian.

“Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta,” kata Anam dilansir dari CNNIndonesia.com.

Anam mengungkapkan dalam momen canda tawa itu juga terdapat Brigadir J. Dengan demikian, dugaan tewasnya Brigadir J saat perjalanan Magelang-Jakarta itu salah.

“Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah, itu salah,” ungkapnya.

Sebelumnya, dugaan Brigadir J tewas di perjalanan Magelang hingga Jakarta diungkapkan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin menyebut dugaan itu didasari pada keadaan bahwa pada Jumat pukul 10.00, Brigadir J masih memberi kabar kepada keluarganya bahwa ia masih mengawal atasan di Magelang. Namun, pukul 17.00, Brigadir J sudah tak merespons panggilan keluarga.

Pihak keluarga Brigadir J pun meminta polisi menyita CCTV yang merekam perjalanan dari Magelang hingga Jakarta.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan polisi telah menemukan kamera CCTV sepanjang jalan dari Magelang, Jawa Tengah, hingga rumah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Polisi akan menjadikan rekaman CCTV itu sebagai bukti untuk mengungkap kasus penembakan Brigadir J yang diduga tewas di rumah Sambo.