Tabel tersebut menunjukkan tren penurunan konsumsi bahan bakar minyak dan batubara secara year-on-year disebabkan oleh adanya pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4.
Konsumsi batubara yang lebih rendah pada 2T22 diimbangi dengan konsumsi HSFO yang lebih tinggi. Pada 2T22, baik harga HSFO, diesel maupun batubara meningkat signifikan masing-masing sebesar 21%, 22% dan 49% bila dibandingkan dengan 1T22. Bahan bakar minyak dan batubara merupakan beberapa item biaya produksi terbesar PT Vale.

EBITDA PT Vale pada 2T22 sebesar AS$163,4 juta dimana lebih tinggi dibandingkan EBITDA pada 1T22 sebesar AS$116,2 juta. Kas dan Setara Kas Perseroan pada 30 Juni 2022 dan 31 Maret 2022 masing-masing sebesar AS$585,9 juta dan AS$518,0 juta. Pada 2T22 PT Vale mengeluarkan belanja modal sekitar AS$44,8 juta, dimana sekitar 6% lebih tinggi dibandingkan belanja modal yang dikeluarkan pada 1T22. PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

“Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita,” tutupnya.

Baca Juga : PT Vale Bekali Keterampilan Menjahit Perempuan pada Area Pemberdayaan

Nonton Juga