RAKYAT.NEWS, Makassar – Sudah setengah bulan lamanya
Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) turun lapangan lakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit). Tidak sedikit kendala yang ditemui, salah satunya adalah penolakan dari warga.

“Pantarlih masih acak kali temui penolakan. Ada saja warga yang tidak mau Coklit. Mereka tidak mengizinkan petugas masuk sehingga kita harus koordinasi dengan pemerintah Kecamatan,” kata Romy Harminto, Kepala Divisi Perencanaan, Data dan Program KPU Makassar saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu sore, 1 Maret 2023.

Dijelaskan, Kota Makassar selalu memiliki data awal Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4 ) di angka satu juta, tapi setelah dicoklit menurun ke 900-an ribu orang saja. Angka tersebut akan mengalami penurunan akibat kendala-kendala tersebut.

“Dalam mekanisme Negara demokrasi kita ukuran dasarnya itu partisipasi jadi demokrasi itu jalan ketika partisipasi itu ada. Ketika partisipasi di bawah 50 persen, itu menjadi pertanyaan apa yang terjadi sebenarnya apakah daerah itu tidak percaya kebijakan pemerintah atau bagaimana atau ada yang salah dari kami dalam proses pelaksanaan demokrasinya,” tandasnya.

Kepada warga Kota Makassar, Romy berpesan agar senantiasa melayani Pantarlih, memberikan Informasi-informasi yang dibutuhkannya.

“Karena jangan sampai akibat satu dan lain hal misalnya, tidak mau di coklit dan sebagainya lalu ketika hari H, tidak ada undangan,” pungkasnya.