RAKYAT.NEWS, BONE – Masyarakat Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dihebohkan dengan adanya aliran diduga sesat. Aliran tersebut melakukan ritual membawa sesajen hingga pengikutnya dituduh tidak wajib berpuasa. Lurah Lonrae, Andi Aynal Qitri mengatakan peristiwa itu terjadi di rumah seorang warga di Lingkungan Benteng, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone pada Sabtu (1/4/2023) kemarin.

Baca Juga : 2 Polisi Penembak Laskar FPI Dibebaskan, Pengacara : Keputusan Sesat!

“Ada upacara ritual yang dilakukan pada Sabtu kemarin,” katanya, Selasa (4/4/2023), dilansir detikSulsel.

Diakui Aynal, masyarakat setempat kaget dengan praktik ritual tersebut. Ini karena pemilik rumah yang melakukan ritual membawa sesajen ke laut.

“Menurut keterangan yang bersangkutan (pemilik rumah) katanya menghormati leluhur mereka dengan membawa sesajian berupa buah-buahan dan juga makanan lalu dibawa ke laut,” terangnya.

Sementara terkait tudingan aliran tersebut tidak mewajibkan pengikut berpuasa, pihaknya masih mendalami. Namun Aynal mengatakan beberapa warga melihat beberapa orang yang menggelar ritual saat itu tidak berpuasa.

“Kalau terkait puasanya kami belum mendalami betul. Tapi menurut kami itu karena pada saat acara berlangsung kebetulan ada beberapa di antara mereka yang terlihat oleh warga sekitar tidak berpuasa,” jelasnya.

Aynal mengaku telah menindaklanjuti laporan warga terkait aliran diduga sesat itu. Bhabinkamtibmas, babinsa, kantor urusan agama (KUA) hingga aparatur pemerintah setempat meminta keterangan pemilik rumah yang menggelar ritual tersebut.

“Berdasarkan keterangan Pak Kepala KUA tadi siang katanya ini sudah pernah didalami sebelumnya sehingga belum bisa dikatakan aliran sesat,” tuturnya.

Diketahui aliran diduga sesat di Bone ini terekam kamera warga hingga tersebar di media sosial. Dalam video beredar, sejumlah orang yang mengenakan pakaian adat Bugis tengah menggelar ritual.