RAKYAT NEWS, LUWU – Bencana Banjir dan Tanah Longsor melanda Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Hal ini diakibatkan curah hujan yang tinggi, pada hari Kamis (28/3/2024) malam.

Camat Bua Satti Latif mengatakan curah hujan yang ekstrim sejak sore hingga malam mengakibatkan 10 desa dan 1 kelurahan dilanda banjir. Serta satu desa lainnya dijatuhi longsor.

“Banjir terjadi secara tiba-tiba, memang di hulu hujan deras sejak sore, dan malam sejumlah desa dilanda banjir yakni Desa Toddopuli, Karang-karangan, Bukit Harapan, Raja, Pammesakang, Tanarigella, Pabbaresseng, Barowa, Padang Kalua, Tiromanda dan Kelurahan Sakti,” katanya, saat dikonfirmasi Jumat (29/3/2024) dini hari, dikutip dari Kompas.com.

Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 80 sentimeter hingga 150 sentimeter yang merendam ruas jalan, permukiman warga, rumah ibadah, rumah sekolah dan lahan pertanian warga.

Dari kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dinas terkait untuk meminta bantuan.

“Laporan sudah kami sampaikan ke Pemerintah daerah dan Dinas terkait saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing dan sebagian mencari tempat aman,” ucap Satti Latif.

Selain banjir, satu desa diterjang longsor sehingga akses menutup akses jalan warga.

“Jalan ke Desa Bukit Harapan tertutup longsor, warga belum bisa melintas,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, dari 11 titik banjir, lokasi terparah terjadi di Desa Pabbaresseng, Barowa dan Kelurahan Sakti.

Kepala Desa Pabbaresseng, Bugedang mengatakan, banjir merendam 4 dusun dengan ketinggian banjir mencapai 150 sentimeter hingga diatas 1 meter.

“Ada 4 dusun terdampak semua, yang parah di dua dusun yakni dusun Kapopang dan dusun Labuang dengan ketinggian banjir rata-rata di atas 1 meter,” tutur Bugedang.