RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Anak berkebutuhan khusus yang meninggal secara tidak wajar di Tasikmalaya diduga karena dianiaya orang tuanya. Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinan prihatin dengan kejadian tersebut.

“Yang pertama tentu kita merasa prihatin. Terus kasus ini kan kita pantau sejak 1,5 bulan yang lalu sejak kita mendapati ada pengaduan, ada meninggal anak 10 tahun yang meninggalnya tidak wajar,” katanya, Jumat (1/12/2023).

Ato mengatakan pihaknya telah mengawal masalah tersebut sejak 1,5 bulan yang lalu. Ia mengatakan, anak berkebutuhan khusus ini baru tinggal bersama orang tuanya selama tujuh bulan.

“Jadi saya pikir menjadi warning buat kita sekalian, tetapi juga ada latar belakang peristiwa ini itu bahwa anak disabilitas ini kan ikut dengan orang tua kandungnya baru 7 bulan berjalan, sebelumnya selama 9 tahun lebih itu kan diasuh oleh orang lain,” katanya.

Ato mengatakan, pihaknya bertemu dengan orang tua anak tersebut. Dia menyebut orang tua korban belum memahami karakter memperlakukan anak berkebutuhan khusus sehingga emosi dan menganiaya korban.

“Dari hasil pendalaman yang kita lakukan, saya meyakini kedua orang tua ini tidak memahami karakter anak memperlakukan anak disabilitas seperti anak biasa. Jadi adaptasi itu yang kemudian memicu orang tua emosi,” katanya.

“Sehinggga seringkali ibu dan bapaknya melakukan kekerasan dan itu juga dilakukan dalam pengakuan orang tua korban kepada kami kurang lebih 3 bulan sehingga anak itu mengalami kematian,” imbuhnya.

Ato mengatakan, pihaknya akan menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait hal tersebut. Ia menambahkan, kuat dugaan anak berkebutuhan khusus tersebut tidak hanya dipukuli oleh orang tuanya karena adanya tusukan di tubuh korban.

“Namun demikian saya pikir polisi akan mengungkap karena memang dugaan polisi anak ini tidak semata-mata dipukul, akan tetapi ada hal-hal yang lain tusukan benda tajam dari hasil visum ketika autopsi itu menjadi ranah polisi, kita tunggu rilis resmi,” ujarnya.

Sebelumnya diketahui, anak berkebutuhan khusus meninggal secara tak wajar di Tasikmalaya. Orang tua anak tersebut diduga sering menganiaya korban dan ditetapkan sebagai tersangka

Dari hasil otopsi yang dilakukan, terdapat banyak luka tusukan di tubuh korban. Salah satunya luka tusuk di bagian perut. Orang tua korban disebut menganiaya korban hingga teras.

“Jadi sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan terhadap kedua orang tua alamarhum anak berkebutuhan khusus ini,” kata Iptu Ridwan Budiarta, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya dilansir detikJabar, Jumat (1/12).

Dia mengungkap, korban sering mendapat tindakan kekerasan dari orang tuanya. Bahkan penganiayaan sudah terjadi sejak 3 bulan sebelum kematian korban.

“Ada kurang lebih tiga bulan sebelum kematiannya, korban dianiaya sampai pengakuan kedua tersangka itu diseret,” kata Ridwan.

Sebelum menetapkan keduanya sebagai tersangka, Ridwan mengaku, sempat menggeledah rumah kedua tersangka. Dalam penggeledahan itu diamankan sejumlah barang bukti.