JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi mengatakan pihaknya masih lakukan pendalaman terhadap kebocoran data belasan juta customer Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada forum hacker atau peretas.

Baca Juga : PLN Bangun Jaringan Transmisi 150 kV di Likupang

Dedy menyampaikan bahwa Kominfo langsung bertindak setelah mendapatkan kabar tersebut sehingga segera melakukan penyelidikan dan akan membeberkan hasilnya.

“Setelah mendapatkan berita itu kami tadi pagi langsung melakukan pengecekan ya, jadi saat ini Kominfo sedang mendalami terkait kebocoran data itu, nanti akan kami sampaikan hasil atau temuan sementara dari dugaan kebocoran itu,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Kejadian bermula saat timbul dugaan setelah adanya informasi penjualan data yang diunggah pemilik akun loliyta di BreachForums.

“Hi, Im selling data PLN17 MILLION++ with fieldID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At,” tulisnya dalam forum tersebut dilansir dari CNNIndonesia.com.

Berdasarkan pantauan yang dikutip dari CNNIndonesia.com, tampak sejumlah nama pelanggan PLN dengan alamat di Kota Fajar dan Subulussalam.

Akun lolyta tercatat baru bergabung di forum itu Mei 2022 dan mengunggah dua postingan.

Dedy melanjutkan pihaknya belum bisa memastikan durasi penanganan kasus ini.

“Karena terkait penelusuran dan investigasi dugaan kebocoran data pribadi itu sangat tergantung dari kompleksitas dari kebocoran data itu.”

Kominfo pun mengaku segera berkoordinasi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) serta PLN.

“Kita upayakan hari ini berkomunikasi dengan mereka,” lanjut dia.

Di tempat terpisah, Menkominfo, Johnny G Plate mengaku belum mengetahui informasi dugaan kebocoran data itu.

“Saya belum denger itu. Saya dari pagi rapat. Nanti coba di cek ke yang lain ya,” ucap dia.