RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir siap mencari pelaku permasalahan perusahaan pelat merah bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Juru Bicara BPKP, Azwad Zamroodin Hakim. “Ya Insyaallah akan ke sana (audit BUMN bermasalah), kalau dimintakan. Sepengetahuan saya belum. Secara resmi, formil belum. Kalau dimintakan saya kira BPKP akan turun,” tegasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

“Saya takut salah kalau jumlah, tapi ada. Ini kan terdiri dari beberapa deputi. Berapa banyak yang masuk kan gak selalu melalui biro hukum. Jadi kalau misalnya informasi yang kita butuhkan pasti kita minta,” tambah Azwad.

Erick Thohir memang getol menyuarakan bersih-bersih di kementeriannya. Ia mengatakan aksi bersih-bersih juga dilakukan dengan merampingkan jumlah perusahaan pelat merah dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN.

Ia pernah mengumumkan hasil laporan yang dia terima terkait dana pensiun BUMN, di mana sebesar 65 persen bermasalah. Erick menegaskan hanya 35 persen perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

Menurutnya, salah satu modus korupsi yang sering dilakukan lembaga pengelola dana pensiun perusahaan pelat merah adalah sengaja menghilangkan aset. Erick mengungkapkan dari sekian lembaga dana pensiun yang melakukan korupsi, dua di antaranya Asabri dan Jiwasraya.

“Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan atau dana yang dikorupsi,” ujar Erick.

“Sekarang saya bekerja sama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup akan masuk daftar ini. Dan yang bisa mencabut dari blacklist hanya Presiden Republik Indonesia. Kita baru selesai dengan Asabri dan Jiwasraya,” jelasnya.