PLT Kepala Dinas Kominunikasi Kota Makassar, Ismawati Nur dalam sambutannya mengungkapan keprihatinannya kepada masyarakat sekarang, khususnya kepada anak sekolah. Dimana tidak adanya pembatasan dalam penggunaan handphone

“Di era digital ini anak-anak indonesia masih dalam usia dini sudah menggunakan hp apalagi anak SD sampai SMA pelajarannya bersentuhan dengan hp. Ini berbanding terbalik dengan anak-anak di luar negeri dilarang membawa dan menggunakan hp di dalam kelas,” terangnya.

Kegiatan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menegakkan kebenaran informasi dalam era media sosial, meningkatkan kecakapan dalam penggunaan informasi dan pemeriksaan fakta sehingga mampu membedakan informasi benar dan informasi bohong (hoaks). Serta mendorong meningkatnya dakwah yang melawan hoaks dan ujaran kebencian demi kemaslahatan umat.

Muannas Ketua Komisi Infokom MUI Makassar, Muannas sekaligus pemateri dalam Worshop menuturkan saat ini, lagi ramai yang namanya buser, perlu kita sadari buser itu berusaha menciptkan kegalau baru yang betul-betul ramai.

Sementara Korwil Masyarakat Anti Fitnah Indonesia – Sulawesi Selatan, Andi Fauziah Astrid menuturkan, Hoaks tidak mungkin hilang dan akan terus ada. Untuk itu, kita harus punya kemampuan mengenal hoaks.

“Setiap informasi yang tidak jelas harus disikapi secara skeptis sehingga kita akan selalu mencari data dan verifikasi informasi juga periksa fakta secara sederhana bisa menggunakan Google search atau menggunakan chat Kalimasada mafindo,” ucapnya.