MAKASSAR – Kolaborasi Kepala Badan Narkoba Nasional (BNN) RI dan Forkompinda dalam menggelar Pencanangan Desa Tangguh Bersinar (Bersih Narkoba), Lorong Wisata Bersinar dan Gerakan Cari Mantu Bersinar yang berlangsung di Sandeq Ballroom, Hotel Claro, Kota Makassar, Rabu (31/08).

Baca Juga : Kapolda Sulsel Pimpin Pemusnahan Narkoba

Kepala BNN RI, Petrus S Golose mengapresiasi inisiatif dalam membuat ‘Desa Kampung Tangguh Bersih Narkoba (Bersinar)’.

“Saya menyambut baik sebagai kepala BNN RI, karena bukan hanya bidang pemberantasan, bukan hanya bagaimana kita menangkap tersangka, menangkap, menyita barang bukti, memproses melalui kriminal jasisistem tetapi bagaimana pak Kapolda juga berinisiasi untuk membuat desa kampung tangguh bersinar,” katanya.

Dalam keterangannya, kegiatan ini sesuai dengan program dari Walikota Makassar yaitu ‘Lorong Wisata Bersinar’.

Lanjutnya, ia juga mengatakan, terkait kasus peredaran narkoba di Sulawesi Sulsel termasuk bisa dikendalikan.

“Di Indonesia 1,5 di Sulawesi Selatan termasuk bisa dikendalikan sebenarnya,” ujarnya.

Tambahnya, ia juga menerangkan, jika terpantau jumlah penduduk Sulsel, masih banyak yang terpapar secara terjangkau dan masih ada survey dari pengedar yang belum terdeteksi.

“Tapi kalau dilihat dari jumlah penduduk banyak yang terlibat banyak yang terpapar dan itu yang terjangkau dari dari hasil survey belum yang tidak terdeteksi,” tambahnya.

Dari hasil penyitaan barang bukti yang dilakukan baik BNNP maupun Polda kalau terlihat dari jumlah masyarakat itu lebih dari 400.000 pengedar.

Baca Juga : Upaya Pemprov Pemberantasan Narkoba Sulsel Bersinar Gencarkan, BNN: Ide Brilian Jenius Gubernur Sulsel

Diketahui, Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki mengatakan, ancaman terbesar bangsa adalah penyalahgunaan narkoba.

“Kita tahu bahwa ancaman terbesar adalah penyalahgunaan narkoba, ini menyangkut masalah bangsa ini,” jelasnya.

Lanjutnya, ia juga mengatakan, kasus pengedar narkoba sudah memasuki tahap darurat.

“Kita semua harus bersatu padu, karena ini sudah darurat perang, darurat ini sudah darurat perang, kita sudah perang dengan narkoba,” pungkasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BNN RI beserta jajarannya, Kapolda bersama kepolisian lainnya, anggota pers dan dari beberapa instansi serta masyarakat.

Disisi lain, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, peredaran barang terlarang narkoba cukup Massif terutama di wilayah Polda Sulsel.

“Peredaran narkoba di Sulawesi Selatan ini cukup Massif dan bisa dikatakan darurat narkoba,” ungkapnya.

Berdasarkan dari data yang ada itu, pada di tahun 2021 sudah mencapai kurang lebih 1992 kasus terungkap dan tepat di tahun 2022 ini sudah mencapai sekitar 1400.

Lanjutnya, ia juga mengungkapkan, pihak kepolisian masih mencari solusi lain terkait pencegahan dan penanggulangan terhadap pengedar narkoba.

“Selama ini pengungkapan, penindakan bukan salah satu solusi tetapi bagaimana sekarang kita mencari solusi lain untuk mencegah, dan juga tetap kita melakukan penanggulangan terhadap narkoba tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga : Gelar Talk Show, Ditresnarkoba Polda Kalbar Sosialisasikan Bahaya Narkoba