RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Moh. Mahfud MD dan tokoh masyarakat (Tomas) Madura di seluruh Indonesia mendeklarasikan kesiapan untuk menjaga pelaksanaan pemilihan umum yang damai, di Surabaya, pada Senin (16/10/2023).

Baca Juga : Tim Bentukan Menkopolhukam Rekomendasikan Pembatasan Anggota Polri di BUMN

“Kami keluarga besar warga Madura yang secara statistik berjumlah lebih dari 7 juta orang bertekad mempertahankan keutuhan NKRI dan mensukseskan Pemilu 2024 sebagai Pemilu yang aman, damai, demokratis, dan bermartabat,” katanya.

Menurut Mahfud, jika para tokoh Madura dapat memimpin pelaksanaan Pemilu yang baik dan damai maka akan sangat membantu keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikatakan, Indonesia maju membawa Madura ikut maju dan hal ini patut untuk disyukuri.

“NKRI harus terus dibangun karena kita tahu, kita ini semua bisa maju seperti sekarang, bisa jadi pangdam, bisa jadi menteri, bisa jadi profesor, doktor, manajemennya apa? Karena Indonesia, karena kita bersama dan ada di dalam Indonesia Maju,” ungkapnya.

Mantan Ketua MK tersebut juga mengajak para tokoh masyarakat Madura untuk tidak ribut dan bertengkar satu sama lain hanya persoalan politik elektoral. Karena urusan politik di dalam negara adalah untuk memfasilitasi aspirasi politik agar bisa disalurkan dengan jelas.

“Tidak usah ribut-ribut bertengkar satu sama lain tentang politik. Urusan politik itu memang kita mendirikan negara agar setiap orang punya aspirasi politik yang bisa disalurkan dengan jelas. Salurkan pilihan politik Anda dengan bebas, negara akan memfasilitasi. Negara tidak akan bisa memfasilitasi kalau kita tidak aktif juga untuk ikut menjaga negara ini,” katanya.

Di dalam deklarasi, Mahfud bersama tokoh Madura dari berbagai perwakilan dari seluruh Indonesia ini, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menguatkan politik yang berlandaskan akal sehat dalam upaya mensejahterakan seluruh rakyat serta menghindari politisasi identitas yang telah terbukti memecah belah dan mengganggu harmoni bangsa.

Selain itu. disampaikan agar masyarakat menjauhi politik uang yang telah turut menyuburkan korupsi di negeri ini sehingga menghambat kemampuan negara mensejahterakan rakyat. Terakhir, para tokoh Madura mengajak agak masyarakat terus mendukung lembaga-lembaga penyelenggara pemilu dan seluruh pihak terkait dalam mengelola pemilu yang jujur dan adil.