“Oleh karena itu sebagaimana konsultasi awal kami kepada PMI, dan setelah bekerja bersama anak sekolah melalui Green Ambassador dan PMI juga nanti bisa jadi Green Red Cross,” katanya.

Menteri Siti mengatakan melalui MoU ini, seluruh scope of works dari Kementerian LHK yang sifatnya di lapangan itu bisa dikerjasamakan mulai dari pengendalian polusi dan sampah, edukasi anak-anak sekolah, termasuk pengendalian perubahan iklim. Cakupan yang begitu luas, tetapi di lapangannya dilihat mana yang prioritas untuk dilakukan.

“Saya melihat persoalan sampah, menanam pohon, dan bicara biodiversity juga mungkin aktivitas melepasliarkan satwa bersama lembaga konservasi bisa kita lakukan bersama-sama,” ujarnya.

Khusus penanaman pohon, Menteri Siti menargetkan akan terus dilakukan selama musim hujan. Dirinya juga telah menyiapkan tim terpadu dari seluruh Eselon I untuk terlibat melakukan supervisi ke tiap provinsi.

“Terimakasih yang tak terhingga atas dukungan PMI, sehingga bisa bersama-sama PMI dan KLHK dalam kerja sama ini, dan operasional di lapangannya sudah akan bisa segera kita lakukan,” kata Menteri Siti.

Menanggapi penjelasan Menteri Siti tersebut, Jusuf Kalla (JK) mengenang kembali masa-masa dirinya saat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) yang turut menginisiasi Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan). Oleh karenanya, Jusuf Kalla yang sering disapa JK ini menyatakan PMI siap bekerjasama dengan KLHK khususnya dalam penanaman pohon.

“Kita tangani bersama dengan potensi lebih dari 400.000 relawan terlatih yang kami miliki. Konsepnya tiap relawan tanam 10 pohon. Budaya menanamnya itu yang harus kita kembangkan. Tidak mungkin semuanya dilakukan pemerintah. Dengan menjadi budaya maka itu akan kerja bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, JK mengatakan anak-anak juga perlu diajarkan untuk membuat bibit. Ini bisa dilakukan bekerja sama dengan unit kerja KLHK di setiap daerah. Kemudian, pohon yang ditanam itu akan lebih baik dari jenis buah-buahan yang ada nilai ekonominya, yang disesuaikan dengan potensi dan kecocokan di wilayahnya.