Jumrana menilai perlu adanya gerakan dan partisipasi bersama dalam menangkal hoaks. Karena memberantas hoaks tak bisa dilakukan sendiri, namun dibutuhkan kerjasama antar stakeholder terkait. Dia mencontohkan upaya Mafindo yang sejak berdiri hingga sekarang aktif dalam membina komunitas dalam hal literasi digital. Bahkan Mafindo juga aktif menemui mahasiswa di kampus dalam upaya peningkatan literasi digital.

“Yang kami lakukan adalah peningkatan kapasitas. Kami ada 3 tahapan dalam peningkatan kapasitas. Pertama tahu yakni bisa membedakan hoaks atau bukan, kedua tanggap yakni menanggapi informasi baik misinformasi, disinformasi, dan malinformasi dengan bijak. ketiga tangguh yakni bagaimana melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam melawan hoaks,” tutupnya.