RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa situasi sekarang di masyarakat sudah kondusif sehingga jika ada ceramah terkait politik akan ditertawakan jamaah.

“Jadi kalau ada ceramah yang enggak-enggak, ya paling diketawain orang,” ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024), mengutip Kompas.com.

Maka dari itu, Yahya mengimbau agar penceramah tidak menyampaikan hal-hal sekaitan dengan politik. Hal itu, kata dia, dimuat dalam instruksi yang diretbitkan PBNU.

“Sebetulnya secara umum ini (melarang ceramah bernuansa politik) kan masuk di dalam seruan, bahkan instruksi kami di dalam jaringan NU untuk menjaga kondusifitas masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, ceramah yang bersifat provokatif juga sudah tidak lagi relevan.

Yahya pun mengimbau semua umat Islam lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT di bulan suci Ramadan ini.

Dia juga mengajak agar seluruh umat Islam menggunakan kesempatan di bulan Ramadan ini dengan menambahkan ikhtiar rohani untuk beribadah dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

“Kami imbau kepada semua, daripada kita melakukan provokasi, mari kita tingkatkan pendekatan diri kita kepada Allah SWT, berdoa kepada Allah apa yang kita keluhkan,” ujar dia.

Selain itu, PBNU mengajak semua pengurus dan jajarannya untuk mengamalkan sejumlah doa yang dipesankan oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menjelang selama bulan Ramadhan ini.

Pertama, PBNU mengajak seluruh umat Islam mendoakan Indonesia agar menjadi bangsa yang terpelihara kemaslahatannya dan semakin menjadi negara yang kuat dan maju.

Kemudian, PBNU juga mengajak mendoakan masyarakat di Palestina yang sedang mengalami kesulitan di tengah situasi perang.

“Karena keadaan kemanusiaan sungguh-sungguh sudah tidak tertanggungkan, khususnya di Gaza, sehingga kita tidak boleh membiarkan ini untuk terus-menerus,” ucap Yahya.