RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menko Polhukam Hadi Tjahjanto membentuk tim yang terdiri dari olri, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mengusut tuntas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus magang ke Jerman.

“Pertama Dikti, kedua dengan Polri, yang ketiga dengan Kemenlu, untuk mengidentifikasi bagaimana proses pengiriman tersebut,” ujar Hadi setelah meninjau Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (28/3/2024), dikutip dari detiknews.

Tim tersebut dibentuk untuk menentukan langkah selanjutnya untuk mengatasi kasus tersebut. Dan ditemukan kurang lebih ada 1.900 mahasiswa yang jadi korban.

“Sehingga dari langkah-langkah tersebut nanti kami pisah, apa yang terbaik untuk menyelamatkan para mahasiswa itu, kurang lebih ada 1.900 mahasiswa kami identifikasi,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia akan memimpin sendiri tim tersebut. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan masing-masing lembaga terkait.

“Ya nanti saya pimpin sendiri. Ini aja sudah, secara informal kita sudah koordinasi, baik Dikti, baik dengan Kemenlu, baik dengan Bareskrim,” tuturnya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mengirim mahasiswa magang ke Jerman. Polisi mengatakan pengiriman mahasiswa ke Jerman tersebut melalui program ferienjob.

“Pengungkapan jaringan internasional TPPO dengan modus mengirimkan mahasiswa magang ke negara Jerman melalui program ferienjob,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3/2024).

Djuhandhani mengatakan para mahasiswa tersebut ternyata dipekerjakan secara ilegal. Para korban juga dieksploitasi.

“Namun para mahasiswa dipekerjakan secara non-prosedural sehingga mengakibatkan mahasiswa tereksploitasi,” ucap Djuhandhani.